Berita

Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Korea Selatan, Inkyo Cheong/Dok Kementerian Perdagangan

Bisnis

Indonesia Dorong Pengoptimalan Pemanfaatan IK-CEPA untuk Tingkatkan Kinerja Perdagangan

JUMAT, 15 NOVEMBER 2024 | 13:45 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pemerintah Indonesia mendorong pengoptimalan pemanfaatan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif  Indonesia dan Korea Selatan (IK-CEPA), terutama di sektor perdagangan barang. Salah satu caranya melalui sosialisasi bersama secara intensif, mengingat IK-CEPA telah berlaku efektif sejak 1 Januari 2023.

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Korea Selatan, Inkyo Cheong, di sela-sela APEC Economic Leaders’ Week (AELW) 2024, di Lima, Peru, Rabu waktu setempat, 13 November 2024. 

Dalam pertemuan itu, Mendag Budi didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono.

“Indonesia mendorong sosialisasi bersama yang lebih intensif untuk meningkatkan pemanfaatan IK-CEPA,  terutama  di sektor perdagangan barang. Pemanfaatan IK-CEPA yang optimal tentunya dapat meningkatkan kinerja perdagangan kedua negara. Salah satu upaya yang dapat dilakukan, yaitu melalui sosialisasi bersama dengan lebih intensif lagi,” kata Mendag Budi.

Indonesia dan Korea Selatan juga telah mengimplementasikan Sistem Pertukaran Data Elektronik untuk Dokumen  Asal (Electronic Origin Data Exchange System/EODES) sejak Maret 2024 sebagai sistem pertukaran SKA elektronik  (e-SKA) untuk pengenaan tarif preferensi IK-CEPA. Implementasi EODES diharapkan dapat lebih memfasilitasi  pemanfaatan IK-CEPA dan meningkatkan perdagangan kedua negara.

Hal lain yang disampaikan Mendag Budi pada pertemuan bilateral tersebut adalah soal rencana pelaksanaan Pertemuan Komite Bersama (JCM) IK-CEPA dan Joint Committee on Economic Cooperation (JCEC) Indonesia-Korea Selatan(JCEC), serta Dialog Think-Tank ASEAN-Korea Selatan.

Mendag Budi menyatakan dukungannya terhadap rencana pelaksanaan Pertemuan Pertama JCM IK-CEPA. Pertemuan Pertama JCM IK-CEPA direncanakan berlangsung pada 11–12 Desember 2024 di Bali, Indonesia. 

Selanjutnya, Mendag Budi juga mengungkapkan dukungannya terhadap rencana Pertemuan Ketiga JCEC Indonesia-Korea Selatan di Jakarta pada Desember 2024.

“Saya mendukung rencana Pertemuan Ketiga JCEC Indonesia-Korea Selatan di Jakarta pada Desember 2024. Pertemuan tersebut akan membahas perkembangan kerja sama ekonomi kedua negara,” jelas Mendag Budi.

Sebelumnya, pertemuan pertama JCEC Indonesia-Korea Selatan dilaksanakan di Jakarta pada 22 Januari 2022. Sedangkan pertemuan kedua digelar di Seoul pada 24 Juli 2023. 

Terkait proposal Korea Selatan untuk membentuk "the ASEAN-ROK Think-Tank Dialogue", Budi menyampaikan,   Indonesia dan anggota ASEAN menyambut baik proposal tersebut. 

“Indonesia mendorong ASEAN dan Korea Selatan untuk dapat menugaskan pejabat ekonomi senior untuk menyusun langkah-langkah tindak lanjut dalam mengimplementasikan proposal termasuk menyusun tema yang menjadi kepentingan kedua pihak,” jelas Budi.

Sementara itu, Korea Selatan meminta dukungan Indonesia sebagai Tuan Rumah APEC 2025. Selain itu, Korea Selatan juga akan melakukan diseminasi IK-CEPA pada 2025.

Total perdagangan Indonesia-Korea Selatan selama 5 tahun terakhir (2019-2023) tumbuh sebesar 12,51 persen.

Pada Januari-September 2024, total perdagangan kedua negara mencapai 15,14 miliar dolar AS dengan ekspor Indonesia ke Korea Selatan 8,17 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari Korea Selatan sebesar 6,97 miliar dolar AS. 

Pada 2023, total perdagangan kedua negara mencapai 20,83 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia ke Korea Selatan tercatat 10,30 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari Korea Selatan sebesar 10,53 miliar dolar AS. 

Korea Selatan merupakan negara tujuan ekspor ke-8 dan negara asal impor ke-6 bagi Indonesia. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Korea Selatan yaitu batu bara, gas alam, bijih tembaga, LCD dan LED, serta amonia. 

Sedangkan produk impor utama Indonesia dari Korea  Selatan, yaitu bahan bakar diesel otomotif, bagian sirkuit  elektronik terpadu, station wagon dan mobil sport, penggerak motor, serta prosesor sirkuit elektronik terpadu. 

Sementara itu, investasi Korea Selatan ke Indonesia pada 2023 tercatat sebesar 2,5 miliar dolar AS. Nilai ini meningkat 10,66 persen dibandingkan tahun 2022.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata Punya Harta Rp38 Miliar

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:26

Harga Minyak Melonjak, Sanksi AS ke Iran Picu Gejolak Pasar Global

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:01

Ditetapkan Jadi Tersangka, Ini Peran Dirjen Kemenkeu Isa di Kasus Korupsi Jiwasraya

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:44

Hujan Deras Sabtu Dini Hari, 16 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakbar Terendam Banjir

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:20

Harga Emas Antam Dibanderol Rp1,66 Juta per Gram Hari Ini

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:11

Rocky Gerung: Bahlil Bersalah Membuat Dua Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:51

PHK Massal Dimulai Senin, Ribuan Karyawan Meta Bakal Terima Paket Pesangon

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:38

Partai Golkar Hari Ini Gelar Rakernas, Dibuka Bahlil

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:36

Permintaan Aset Safe-Haven Meningkat, Harga Emas Terdongkrak

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:28

Bahlil Kalkulasi Subsidi LPG 3 Kg Tak Tepat Sasaran hingga Rp 26 Triliun

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:17

Selengkapnya