Berita

Calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Kamala Harris/IG@ @infobaseinc

Bisnis

Trump dan Harris Berebut Kursi Presiden, Ini Dampaknya bagi Kebijakan Ekonomi Dunia dan RI

Laporan: Jelita Mawar Hapsari
RABU, 06 NOVEMBER 2024 | 12:41 WIB

Donald Trump yang diusung Partai Republik dan Kamala Harris dari Partai Demokrat saat ini tengah bersaing memperebutkan kursi presiden dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024. 

Pemenang dari pemilu ini, baik Trump maupun Harris, diprediksi akan memberikan dampak yang sangat berbeda terhadap kebijakan pajak dan perdagangan negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut, mengingat keduanya memiliki pandangan yang bertolak belakang.

Menurut laporan Reuters yang dikutip pada Rabu, 6 November 2024, hasil pemilu AS bisa mengguncang aset secara global dan memengaruhi prospek utang AS, kekuatan dolar, serta berbagai industri utama yang menjadi pilar bagi perusahaan-perusahaan di Amerika.

Kebijakan Ekonomi Trump & Harris

Dilansir dari The Economist, Trump dikenal sebagai kandidat yang lebih radikal dalam isu perdagangan, dengan kebijakan tarif yang mengembalikan strategi ekonomi Amerika ke masa lampau. Sementara itu, Harris lebih moderat, namun tetap mendukung proteksionisme ringan dengan memberikan subsidi untuk industri tertentu.

Harris menekankan pentingnya kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Ia berpendapat bahwa untuk mencapai hal tersebut, perlu ada peningkatan akses pendidikan dan pelatihan kerja agar lebih banyak orang bisa memperoleh pekerjaan yang baik. 

Selain itu, Harris juga mendukung peningkatan pajak bagi orang kaya untuk membiayai berbagai program sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Di sisi lain, Trump mengusulkan kebijakan yang lebih fokus pada pengurangan pajak dan deregulasi. Ia meyakini bahwa dengan menurunkan pajak, bisnis akan lebih mudah berkembang, yang pada gilirannya akan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. 

Trump juga menekankan pentingnya pengurangan birokrasi agar pengusaha dapat beroperasi dengan lebih efisien.

Kedua kandidat tersebut memiliki visi yang berbeda mengenai cara terbaik untuk mengelola ekonomi negara. Harris ingin memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, sementara Trump lebih fokus pada penciptaan lapangan kerja melalui pengurangan beban pajak bagi perusahaan.

Dampaknya pada Ekonomi Indonesia

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia tengah mengawasi hasil Pemilu AS yang akan memengaruhi perekonomian Indonesia. 

Menurut Airlangga, situasi global saat ini masih belum stabil, sehingga setiap negara saling memperhatikan perubahan kepemimpinan untuk memahami kebijakan yang akan diambil oleh masing-masing pemimpin negara ke depan.

“Jadi seluruh dunia masih melihat bahwa global belum baik-baik saja. Sehingga kita juga harus memperhatikan perkembangan kekuatan ekonomi di negara-negara lain,” ujar Airlangga di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa, 5 November 2024.

Airlangga menambahkan bahwa salah satu isu ekonomi yang menjadi perhatian calon presiden AS adalah bagaimana mengatasi kelas menengah yang terancam jatuh ke dalam kemiskinan. 

Upaya pemerintahan AS untuk mengangkat kelas menengah ini turut menjadi perhatian pemerintah Indonesia, mengingat dampaknya terhadap masyarakat Tanah Air, termasuk berkurangnya permintaan terhadap produk-produk ekspor Indonesia.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, juga menilai bahwa dampak pemilu AS terhadap pasar modal domestik akan bergantung pada kebijakan yang akan diambil oleh pemenang pemilu. Namun, ia optimistis pemerintah Indonesia akan mengambil langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi berbagai kemungkinan.

“Pasti ada (dampak), kalau ekonomi besar seperti Amerika kan pasti ada dampaknya ke emerging market, termasuk Indonesia,” kata Jeffrey di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari yang sama.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya