Berita

Petani sedang menjemur rumput laut/Ist

Bisnis

Rosan Segera Koordinasikan dengan KKP Soal Hilirisasi Rumput Laut jadi BioAvtur

MINGGU, 03 NOVEMBER 2024 | 16:22 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Penanaman Modal Rosan Roeslani mengatakan akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Keluatan dan Perikanan ihwal rencana hilirisasi rumput laut menjadi BioAvtur.

Hal itu ditegaskan Rosan Roeslani usai rapat koordinasi dengan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan sejumlah menteri bidang ekonomi di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan, Minggu, 3 November 2024.

Hilirisasi rumput laut menjadi bioavtur ini, kata Rosan, telah memiliki gambaran strategis untuk mewujudkan rencana tersebut. 

“Ya kita kan juga koordinasi dengan kementerian KKP, Pak Trenggono untuk hal itu dan kita kan sudah ada gambaran awalnya jadi kita sudah sampaikan dan kita juga memastikan potensi-potensinya, prioritasnya seperti apa,” ujar Rosan Roeslani. 

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan rumput laut menjadi bioavtur, terlebih kekayaan laut Indonesia yang memiliki banyak rumput laut yang bisa digunakan untuk pemanfaatan industri bahan bakar untuk pesawat terbang itu. 

“Karena rumput laut ini memang tersebarnya hampir di seluruh Indonesia. Terutama di kawasan Bali, NTT, dan juga Timur,” ucapnya.

Meski memiliki kekayaan alam berupa rumput laut, namun Rosan melihat potensi rumput laut dijadikan bioavtur belum dapat dikembangkan sepenuhnya.

“Tapi istilah kita belum dikorporasikan. Karena masih sangat tersebar bagaimana kita bisa mengkorporasikan itu. Sehingga nilai tambahnya ini bisa kita jalankan secara lebih cepat,” tutupnya.

Berdasarkan catatan KKP, hingga kini potensi budi daya rumput laut masih terbuka luas. Hal ini karena pemanfaatan lahan untuk budi daya baru terpakai 0,8 persen atau seluas 102.254 hektare dari total potensi luas lahan sebesar 12 juta hektare.

Pada tahun 2022, budidaya rumput laut Indonesia menghasilkan 9,23 juta ton yang didominasi varian Cottonii sebagai bahan karagenan, disusul jenis rumput laut Sargassum, Gracilaria, Haliminea, dan Gelidium amanzii.


Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya