Berita

Peta latihan militer Tiongkok di sekitar Taiwan/Ist

Dunia

Ketua TETO Minta Indonesia Desak Tiongkok Setop Provokasi Taiwan

SENIN, 21 OKTOBER 2024 | 18:19 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Tindakan provokasi militer yang dilakukan Tiongkok di dekat wilayah Taiwan terus berlanjut hingga hari ini.

Tiongkok baru-baru ini melakukan latihan militer Joint Sword 2024-B di sekitar Taiwan, kegiatan yang  secara serius merusak perdamaian dan stabilitas kawasan.

Ketua Taipei Economic and Trade Office (TETO), John Chen menyampaikan kecaman terhadap Tiongkok karena mengabaikan niat baik Presiden Taiwan Lai Ching-te dalam pidato Hari Nasional Double Tenth.

Presiden Lai dengan jelas menegaskan kembali bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan adalah tujuan dan tanggung jawab bersama dari kedua belah pihak di selat Taiwan dan juga merupakan kepentingan semua pihak di kawasan.

China justru dengan sengaja melancarkan latihan militer yang ditargetkan terhadap Taiwan empat hari setelah pidato tersebut.

"Hal tersebut adalah upaya Tiongkok untuk mengintimidasi rakyat Taiwan dengan latihan militer, mengancam demokrasi Taiwan, dan secara sepihak merusak status quo selat Taiwan serta perdamaian dan stabilitas kawasan," tegasnya.

Ketua TETO berharap bahwa seluruh lapisan masyarakat di Indonesia secara terbuka mendesak Tiongkok agar segera menghentikan provokasi militer terhadap Taiwan demi menjaga keamanan di selat Taiwan dan perdamaian kawasan

"Pemerintah Taiwan menyerukan kepada Indonesia dan komunitas internasional bersama-sama mendesak Tiongkok untuk segera menghentikan provokasi militer yang tidak rasional," ujarnya.

Dikatakan bahwa Indonesia dan Taiwan merupakan negara yang menghormati demokrasi, hukum, kebebasan dan hak asasi manusia.

"Saat ini terdapat sekitar 400.000 warga negara Indonesia yang tinggal, belajar, dan bekerja di Taiwan," ungkap Chen.

Selain itu, menurut Ketua TETO, perdamaian dan stabilitas di selat Taiwan sangat penting bagi kepentingan ekonomi Indonesia dan negara-negara ASEAN serta perlindungan kepada lebih dari satu juta masing-masing warga negara di Taiwan.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya