Berita

Perkebunan Apel/Fresh Plaza

Bisnis

Akibat Perubahan Iklim, Produksi Apple Kashmir Menurun Drastis

SENIN, 07 OKTOBER 2024 | 13:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perubahan iklim dan pola cuaca yang tidak menentu telah menyebabkan produksi apel di Kashmir mengalami penurunan setidaknya 30 persen selama dua tahun berturut-turut.

Petani di seluruh wilayah tersebut telah melaporkan penurunan hasil panen yang signifikan akibat kondisi cuaca buruk selama musim buah yang penting. 

Dikutip dari Fresh Plaza, Senin (7/10), kombinasi suhu tinggi pada Maret, diikuti oleh bulan April yang basah dan dingin, di samping musim kemarau yang berkepanjangan, telah berdampak negatif pada produksi buah.

Ketidakteraturan cuaca ini telah mengganggu jadwal penyemprotan yang penting, yang menyebabkan wabah kudis dan penyakit lainnya, yang selanjutnya mengurangi hasil panen. Hujan es baru-baru ini dan keberadaan penambang daun juga telah sangat memengaruhi kuantitas dan kualitas produksi apel. 

Irshad Ahmad, seorang petani dari distrik Anantnag, mencatat penurunan produksi hingga 70 persen dari hasil panen tahun sebelumnya di beberapa daerah. Senentara Jahangir Ahmad Dar dari Watchi Shopian menyoroti penurunan drastis dalam hasil panennya, dari sekitar 1.200 kotak apel menjadi hanya 300 kotak tahun ini.

Badai es baru-baru ini di Kashmir selatan telah mendorong seruan agar pemerintah segera turun tangan dan membentuk skema asuransi tanaman untuk mengurangi kerugian petani.

Bashir Ahmad Bashir, presiden Asosiasi Petani dan Pedagang Buah Lembah Kashmir, mengonfirmasikan pengurangan produksi sekitar 30 persen tahun ini, dengan menyebut cuaca musim semi yang tidak menentu dan hujan es sebagai faktor utama. 

Kashmir, yang dikenal sebagai penghasil lebih dari 20 lakh metrik ton apel setiap tahunnya, sangat bergantung pada sektor ini, dengan setengah dari populasinya terhubung dengan industri apel baik secara langsung maupun tidak langsung, menurut survei ekonomi J&K tahun 2017.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya