Berita

Dok Foto/Ist

Nusantara

Limbah dan Pencemaran Laut Momok Bagi Kesejahteraan Nelayan

SENIN, 30 SEPTEMBER 2024 | 23:28 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pencemaran lingkungan laut dan kebiasaan dalam pembuangan limbah baik limbah domestik maupun industri ke sungai dan laut menjadi keresahan masyarakat pesisir, terutama bagi nelayan yang mengandalkan sumber daya laut dalam pemenuhan kebutuhannya. 

Ketua Umum Kesatuan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Pesisir Indonesia (KPPMPI), Hendra Wiguna menyampaikan bahwa masih maraknya praktik-praktik yang mengesampingkan kesehatan sumber daya perairan.

“Kami temui di Belawan Kota Medan, nelayan KNTI menyampaikan bahwa sungai yang nantinya bermuara ke laut sudah tercemari oleh industri minyak kelapa sawit. Akhirnya sungai berwarna hitam pekat, berbau dan akhirnya nelayan terdampak, mulai dari berkurangnya hasil tangkapan hingga penyakit kulit,” kata Hendra dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (30/9).

Lanjut dia, persoalan ini tidak berlangsung hanya di Kota Medan, terjadinya juga di Tangerang dan di banyak pesisir atau daerah sungai lainnya. Limbah industri utamanya, dibuang ke perairan yang merupakan ruang hidup nelayan sekaligus pemenuhan pangan masyarakat Indonesia.

“Rasa-rasanya tidak akan ada pangan yang cukup, bilamana nelayan masih sulit mendapatkan ikan, tidak akan ada pangan yang sehat, bilamana perairannya tidak dijaga kesehatannya. Tanpa perairan yang sehat, nelayan akan sulit mendapatkan ikan, pembudidaya ikan sulit membudidayakan ikan, pun dengan kita akan sulit mendapatkan makanan bergizi,” jelasnya.

Sambung Hendra, adanya penurunan hasil tangkapan akan berdampak kepada pendapatan nelayan terlebih daerah operasionalnya semakin jauh. Selain itu, hal ini akan memperpanjang keterpurukan nelayan dalam kemiskinan. 

“Nelayan yang pendapatannya menurun, akan menyulitkan ia memperbarui alat produksinya. Sehingga bisa kita lihat, perahunya rapuh, mesinnya melemah, padahal hal ini akan membahayakan nelayan baik yang beroperasi di laut maupun sungai. Terutama ketika dihadapkan dengan gelombang tinggi ataupun arus air yang kencang,” ungkap dia.

Sementara itu, Ketua DPD KNTI Kabupaten Tana Tidung, Ario menyampaikan kondisi perairan sungai yang sudah tercemar oleh limbah perusahaan sawit dan batu bara. Hal ini terutama terjadi di Sungai Sesayap, padahal sungai ini menjadi ruang penghidupan bagi nelayan kecil.

“Adanya pencemaran ini menyebabkan kerusakan sumber daya perairan, terutama kelestarian sumber daya perikanan. Alhasil nelayan mengalami penurunan hasil tangkapan dan pendapatan, beban lainnya adalah terjadi pendangkalan sungai,” Jelas Ario.

Adapun persoalan lain yang tengah dihadapi oleh nelayan kecil di Tana Tidung adalah alat usaha atau alat produksi nelayan yang sudah usang, mulai dari perahu, mesin dan alat tangkapnya. Selain itu, nelayan kecil hingga hari ini masih kesulitan mengakses BBM.

“Jenis BBM yang kami kami gunakan adalah pertalite, harganya kami beli Rp13.000 itu pun susah kami mendapatkannya karena stoknya jarang ada,” pungkasnya.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Di Kampus UIPM, Siapa Saja Bisa Mengajukan Doktor HC seperti Raffi Ahmad

Selasa, 01 Oktober 2024 | 04:07

Pramono Janji Hidupkan Program Ahok soal Pengaduan Warga

Selasa, 01 Oktober 2024 | 03:45

Gelar HC Dicurigai Jadi Modal Raffi Ahmad Masuk Kabinet Prabowo

Selasa, 01 Oktober 2024 | 03:37

Bilal-Mulyana Laporkan Dana Kampanye Pilkada Cimahi Rp0

Selasa, 01 Oktober 2024 | 03:08

Kesaksian Putri Zulhas: Penunjukan Eko Patrio Sekjen PAN Bukan Tiba-tiba

Selasa, 01 Oktober 2024 | 02:32

Intimidasi Kelompok Kritis Pola Lama Oknum Aparat

Selasa, 01 Oktober 2024 | 02:14

Sambil Nyalakan Lilin, Cak Imin Baiat Caleg PKB

Selasa, 01 Oktober 2024 | 02:01

Atlet Peparnas Jakarta

Selasa, 01 Oktober 2024 | 01:39

Foto Selebgram Gita Savitri Dicatut UIPM

Selasa, 01 Oktober 2024 | 01:07

Cegah Bullying, Kader Demokrat Minta Disdik DKI Proaktif

Selasa, 01 Oktober 2024 | 01:03

Selengkapnya