Berita

Pembangkit Listrik Ratcliffe-on-Soar di Ratcliffe-on-Soar, Nottinghamshire, Inggris/Net

Dunia

Inggris Bakal Jadi Negara G7 Pertama yang Berhenti Pakai Batu Bara

SENIN, 30 SEPTEMBER 2024 | 16:55 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Inggris akan menjadi negara G7 pertama yang mengakhiri produksi tenaga listrik batu bara.

Gebrakan menuju emisi nol tersebut ditandai dengan penutupan pembangkit listrik batu bara terakhirnya, Ratcliffe-on-Soar milik Uniper di Midlands pada hari Senin (30/9).

Kepala sekretariat Powering Past Coal Alliance, Julia Skorupska menyebut penutupan Ratcliffe-on-Soar telah mengakhiri penggunaan batu bara selama lebih dari 140 tahun di Inggris.


“Inggris telah membuktikan bahwa adalah mungkin untuk menghentikan penggunaan energi batu bara dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tegasnya, seperti dimuat Reuters.

Pada tahun 2015, Inggris mengumumkan rencana untuk menutup pembangkit listrik tenaga batu bara dalam dekade berikutnya sebagai bagian dari langkah-langkah yang lebih luas untuk mencapai target iklimnya.

Saat ini hampir 30 persen listrik negara itu berasal dari batu bara tetapi angka ini telah sejak tahun lalu.

Penurunan penggunaan energi batu bara telah membantu mengurangi emisi gas rumah kaca Inggris, yang telah berkurang lebih dari setengahnya sejak tahun 1990.

Inggris, yang memiliki target untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050, juga berencana untuk mendekarbonisasi sektor kelistrikan pada tahun 2030, sebuah langkah yang akan membutuhkan peningkatan pesat dalam penggunaan energi terbarukan seperti energi angin dan energi surya.

"Era batu bara mungkin akan segera berakhir, tetapi era baru pekerjaan energi yang baik bagi negara kita baru saja dimulai," kata Menteri Energi Michael Shanks dalam sebuah pernyataan.

Emisi energi menyumbang sekitar tiga perempat dari total emisi gas rumah kaca dan para ilmuwan telah mengatakan bahwa penggunaan bahan bakar fosil harus dibatasi untuk memenuhi tujuan yang ditetapkan berdasarkan perjanjian iklim Paris.

Pada bulan April, negara-negara industri utama G7 sepakat untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara pada paruh pertama dekade berikutnya, tetapi juga memberikan kelonggaran bagi negara-negara yang sangat bergantung pada batu bara, yang menuai kritik dari kelompok-kelompok lingkungan.

“Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan target 2035 terpenuhi dan dimajukan ke 2030, khususnya di Jepang, AS, dan Jerman,” kata Christine Shearer, Analis Riset, Global Energy Monitor.

Pembangkit listrik tenaga batu bara masih menghasilkan lebih dari 25 persen listrik Jerman dan lebih dari 30 persen listrik Jepang.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya