Berita

Gideon Saar/Net

Dunia

Mantan Rival Netanyahu Gideon Saar Gabung Kabinet Israel

SENIN, 30 SEPTEMBER 2024 | 11:53 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Di tengah eskalasinya dengan Lebanon, pemerintah Israel secara tiba-tiba memasukkan mantan pesaing Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yakni Gideon Saar dalam jajaran kabinet.

Netanyahu mengumumkan bahwa Saar akan bergabung dalam kabinet Israel sebagai Menteri tanpa portofolio atau seorang menteri pemerintahan dengan tanpa tanggung jawab spesifik atau seorang menteri yang tak mengepalai kementerian tertentu.

"Saar yang beraliran keras akan menjabat sebagai menteri tanpa portofolio. Gideon Saar menerima permintaan saya dan setuju untuk kembali ke pemerintahan," ujar Netanyahu, seperti dimuat Al Jazeera pada Senin (30/9).

Sementara itu, Saar menggambarkan keputusan untuk bergabung dengan pemerintah sebagai hal yang patriotik dan benar untuk dilakukan sekarang.

"Pada saat ini, sangat penting untuk memperkuat Israel, pemerintahnya, dan persatuan serta kohesi di dalamnya," tegasnya.

Keikutsertaan Saar dalam koalisi pemerintah meningkatkan dukungannya di parlemen Israel yang beranggotakan 120 orang dari 64 menjadi 68, yang melemahkan hak veto de facto yang dimiliki partai-partai sayap kanan atas kabinet.

Awal bulan ini, media Israel melaporkan bahwa Netanyahu sedang mempertimbangkan untuk mengganti Menteri Pertahanan Yoav Gallant dengan Saar.

Media Haaretz dan Ynet juga melaporkan bahwa Saar dan Netanyahu bersama-sama akan memilih kepala militer Israel yang baru untuk menggantikan Herzi Halevi.

Saar merupakan seorang mantan pengacara dan jurnalis. Dia pertama kali terjun ke dunia politik 20 tahun lalu saat Netanyahu mengangkatnya sebagai sekretaris kabinet selama masa jabatan pertamanya.

Ia dianggap sebagai bintang yang sedang naik daun di Partai Likud milik Netanyahu.

Saar membelot dari Likud setelah gagal menantang Netanyahu untuk kepemimpinan partai. Pada akhir tahun 2020, Saar membentuk gerakan politiknya sendiri  yang dijuluki Harapan Baru.

Memperluas pemerintahan kemungkinan akan memperkuat Netanyahu dengan membuatnya tidak terlalu bergantung pada anggota koalisinya yang lain.

Saar telah menjadi salah satu kritikus Netanyahu yang paling vokal dalam beberapa tahun terakhir, tetapi keduanya memiliki pandangan yang sama sejak perang Gaza dimulai 7 Oktober lalu.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya