Berita

Penjabat (Pj) Bupati Lahat, Imam Pasli/Net

Politik

Diduga Memihak di Pilkada, Mendagri Didesak Pecat Pj Bupati Lahat

SENIN, 30 SEPTEMBER 2024 | 10:43 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian didesak untuk memberhentikan Penjabat (Pj) Bupati Lahat, Imam Pasli, karena diduga terlibat dalam upaya memenangkan salah satu calon bupati. 

Aktivis pemuda Kabupaten Lahat, Okta Saputra, menyuarakan keprihatinannya atas dugaan keterlibatan Pj Bupati yang dianggap terlalu jauh dalam mendukung Yulius Maulana. 

"Kami mendapatkan informasi bahwa puluhan Pj Kades diberhentikan karena menolak berkompromi untuk memenangkan Yulius Maulana," ujar Okta dalam keterangan tertulisnya, pada Senin (30/9). 

KPU Lahat telah menetapkan tiga pasangan calon yang akan bersaing dalam pemilihan bupati dan wakil bupati (Pilbup) Lahat, pasangan nomor urut 1 Yulius Maulana-Budiarto, nomor urut 2 Bursah Zarnubi-Widia Ningsih, dan nomor urut 3 Lidyawati-Haryanto.

Menurut Okta, sejumlah Pj Kades bercerita bahwa mereka diminta mendukung Yulius dan mengikuti arahan tertentu. 

Bahkan, dalam sebuah pertemuan di Blok C Kabupaten Lahat, setiap Pj Kades diminta menyetorkan Rp1 juta per bulan dari penghasilan tetap mereka untuk mendanai posko pemenangan Yulius. 

Para Pj Kades diwajibkan menyetorkan dana tersebut karena menurut pengakuan Yulius, dialah yang berjasa mempromosikan dan menjadikan mereka Pj Kades. Yulius menekankan bahwa Pj Bupati adalah orang dia, sehingga siapa yang tidak patuh akan dievaluasi alias diberhentikan dari posisi Pj Kades.

"Informasi yang kami terima, keinginan Yulius itu tidak sepenuhnya berjalan mulus karena sebagian besar Pj Kades menolak untuk mendukungnya, termasuk menolak menyetorkan uang bulanan," kata Okta. 

Dia juga menambahkan, Imam Pasli semestinya menjaga netralitasnya sebagai Pj Bupati Lahat, dan tidak menunjukkan keberpihakan yang vulgar.

"Kepala daerah diwajibkan untuk menjaga netralitas politik dalam pilkada. Menunjukkan keberpihakan terang-terangan melanggar etika netralitas," tuturnya.

Oleh karena itu, Menteri Dalam Negeri turun tangan dan mengevaluasi posisi Imam Pasli sebagai Pj Bupati Lahat. 

"Sudah selayaknya Mendagri mengevaluasi Pj Bupati Lahat sekarang, karena sudah jelas keterlibatannya dalam sekali, terutama dalam pemberhentian Pj Kades yang baru terjadi beberapa hari lalu," tegas Okta.

Apalagi, kata Okta, dia mendesak Mendagri Tito Karnavian menjaga netralitas kepala daerah termasuk Pj dalam proses Pilkada Serentak 2024.

"Yang dilakukan Pj Bupati Lahat jelas-jelas secara kasat mata tidak netral dan berpihak, karena itu Mendagri tidak boleh abu-abu lagi dan mesti mengganti Pj Bupati Lahat Imam Pasli dengan figur yang lebih kredibel sesegera mungkin," demikian Okta menambahkan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya