Berita

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron selama Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York City pada Rabu, 25 September 2024/AFP

Dunia

AS dan Prancis Desak Gencatan Senjata 21 Hari di Lebanon

KAMIS, 26 SEPTEMBER 2024 | 15:05 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Peningkatan eskalasi militer di Lebanon menjadi sorotan selama pertemuan antara Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Presiden Emmanuel Macron di sela-sela Sidang Umum PBB di New York pada Rabu waktu setempat (25/9).

Keduanya menyuarakan kekhawatiran bahwa konflik tersebut bisa mencetuskan perang regional besar-besaran di Timur Tengah. 

"Situasi di Lebanon telah menjadi tidak dapat ditoleransi dan tidak menguntungkan siapa pun, baik rakyat Israel maupun rakyat Lebanon," tegas kedua pemimpin tersebut, seperti yang tertuang dalam rilis yang disajikan Gedung Putih. 

Oleh sebab itu, Biden dan Macron mendesak agar pihak-pihak berkonflik menyetujui gencatan senjata selama 21 hari untuk memberikan ruang bagi proses negosiasi damai. 

"Kami menyerukan gencatan senjata segera selama 21 hari di perbatasan Lebanon-Israel untuk menyediakan ruang bagi diplomasi menuju penyelesaian diplomatik," tegasnya. 

Menurut Gedung Putih, pernyataan tersebut juga didukung oleh negara-negara Barat, Jepang, dan negara-negara Teluk Arab utama Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot sebelumnya mengungkap usulan tersebut pada sesi darurat Dewan Keamanan.

"Telah terjadi kemajuan penting dalam beberapa jam terakhir. Kami telah bekerja sejak awal minggu di New York untuk mencari solusi diplomatik dengan teman-teman Amerika kami khususnya," kara Barrot, seperti dimuat Reuters. 

Israel mengatakan pihaknya menyambut baik diplomasi di Lebanon tetapi tidak berkomitmen untuk gencatan senjata, dan bersumpah untuk mengejar tujuannya mengalahkan Hizbullah.

"Kami berterima kasih kepada semua orang yang melakukan upaya tulus dengan diplomasi untuk menghindari eskalasi, untuk menghindari perang penuh," ujar utusan Israel untuk PBB, Danny Danon. 

Danon menegaskan bahwa Israel akan menggunakan semua cara untuk mencapai tujuan mereka di Lebanon. 

Hizbullah memiliki pengaruh yang kuat di Lebanon yang telah lama bergejolak. Menteri luar negeri negara itu, Abdallah Bou Habib menyatakan bahwa gencatan senjata mungkin dilakukan.

"Semoga saja ya," ujarnya dalam sebuah wawancara.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Rusia, China dan Iran Dituding Gunakan AI untuk Ganggu Pilpres AS

Jumat, 27 September 2024 | 09:54

Kejar Keuntungan, Toko Daring Kompak Naikkan Biaya Komisi

Jumat, 27 September 2024 | 09:41

Cuma Bangun Gedung, Jokowi Belum Pindahkan Ibu Kota ke IKN

Jumat, 27 September 2024 | 09:28

Karpet Persia, Eksotik dan Banyak Dikoleksi sebagai Investasi

Jumat, 27 September 2024 | 09:27

Satgas Impor Ilegal Bukan Penyelesaian, hanya Shock Therapy Saja

Jumat, 27 September 2024 | 09:14

Diduga Tidak Netral di PK Mardani Maming, KY Perlu Periksa Hakim Ansori

Jumat, 27 September 2024 | 09:09

Jelang Akhir Pekan Emas Antam Stagnan, Termurah Masih Dibanderol Rp780.500

Jumat, 27 September 2024 | 09:03

Zulhas: Rencana Pemindahan Pelabuhan Barang Impor Diputuskan Prabowo

Jumat, 27 September 2024 | 08:52

Komitmen Prabowo Lanjutkan Pondasi Ekonomi Jokowi, Beri Kepastian bagi Investor

Jumat, 27 September 2024 | 08:47

Prabowo-Gibran Bakal Tarik Utang Baru Rp775 Triliun di Awal Menjabat, Buat Apa?

Jumat, 27 September 2024 | 08:35

Selengkapnya