Berita

Ikan nila atau tilapia/Ist

Bisnis

Hilirisasi Tilapia Jateng Tembus Pasar Global

MINGGU, 01 SEPTEMBER 2024 | 06:07 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung kehadiran PT. Tilapia Nusantara Jaya sebagai pabrik pengolahan tilapia berstandar internasional yaitu BRC (British Retail Consortium) di Semarang.

Pabrik fillet beku berkapasitas 15 ton/hari yang berada di Kawasan Industri Wijaya Kusuma Semarang, Jawa Tengah ini diharapkan memperkuat program hilirisasi tilapia serta meningkatkan ekspor ke Amerika.

"Hilirisasi terus berkembang, tugas kami mengawal ketersediaan bahan baku terstandar. Kalau hulunya baik, hilirnya bisa lebih kuat," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan yang diterima redaksi, Sabtu (31/8).


Usai diresmikan, Unit pengolah ikan (UPI) PT. Tilapia Nusantara Jaya  tersebut akan menghasilkan produk utama berupa fillet tilapia beku dan 5 produk lainnya seperti (minyak ikan, sisik, kulit, karkas, tetelan) dengan teknologi zero waste. Budi mengatakan, keberadaan pabrik ini setiap hari diperlukan 50 ton ikan nila (salin dan air tawar) hidup dengan ukuran 800 gram ke atas.  Bahan baku akan didatangkan dari Pati, Klaten, Karawang dan Banjarnegara. Industri ini saat ini  menyerap 50 orang dalam pabrik dan lebih dari 100 tenaga kerja pendukung.

"Ini komitmen kami agar ekonomi bisa berkembang bersama antara industri dan pembudidaya nila (salin dan air tawar) di kawasan Jawa Tengah dan juga daerah lainnya penghasil nila," tutur Budi.
 
Budi memastikan jajarannya bergerak mendampingi dan membina pelaku usaha sejak perencanaan, pembangunan unit pengolah ikan (UPI) tilapia tersebut, termasuk juga di bidang pemasaran, hal ini sejalan dengan amanat Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sekaligus semangat Presiden Joko Widodo dalam mendorong hilirisasi sektor kelautan dan perikanan.

"Kami mengapresiasi semua pihak yang terlibat hingga berdiri UPI PT. Tilapia Nusantara Jaya ini, mengingat tilapia merupakan salah satu komoditas prioritas," jelas Budi. 

Ke depan, Budi berharap baik Pemda maupun UPI tilapia bisa bersama-sama mengedukasi para pembudidaya untuk menghasilkan bahan baku terstandar. Bukan hanya dari segi bibit, melainkan cara budidaya serta pakannya agar produk yang dihasilkan nantinya bisa memenuhi keamanan pangan sekaligus menjadi sumber asupan protein masyarakat.

"Standar budidaya, penggunaan pakan, air dan obat yang memenuhi persyaratan dalam budidaya nila ini penting diperhatikan. Edukasi ini dilakukan bersama, termasuk pembinaan ke pembudidaya," harapnya. 

Sebagai informasi, tilapia merupakan salah satu komoditas prioritas KKP selain udang, rumput laut, kepiting-rajungan dan lobster. Pada tahun 2023 nilai ekspor tilapia Indonesia mencapai 82 juta Dolar AS.

Berdasarkan data ITC Trademap, nilai tilapia di pasar global menyentuh angka 1,34 miliar Dolar AS pada tahun 2023 dengan pasar utama Amerika Serikat (pangsa pasar 51,1 persen), Meksiko (11,3 persen), Pantai Gading (5,3 persen), Israel (4,6 persen) dan Kanada (3,6 persen). 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membeberkan sejumlah potensi investasi di sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Adapun nilai produk olahan  perikanan tahun 2022 tercatat mencapai Rp289,64 triliun, dengan rincian makro Rp77,08 triliun, menengah Rp11,04 triliun, kecil Rp11,52 triliun, dan mikro Rp189,99 triliun.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya