Berita

Taylor Swift/X

Dunia

ISIS Berencana Bunuh Puluhan Ribu Penonton Konser Taylor Swift

JUMAT, 30 AGUSTUS 2024 | 13:00 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Rencana penyerangan konser Taylor Swift di Wina, Austria oleh para tersangka yang diduga berafiliasi dengan ISIS berhasil digagalkan oleh otoritas setempat.

Badan Intelijen Pusat AS (CIA) melaporkan hasil temuannya terkait rencana aksi terorisme tersebut. Dikatakan bahwa sebenarnya kelompok yang terkait dengan ISIS berencana membunuh puluhan ribu penonton yang ingin menyaksikan penampilan Swift.

“Mereka berencana untuk membunuh sejumlah besar orang, puluhan ribu orang di konser ini, termasuk saya yakin banyak warga Amerika," ungkap Wakil Direktur CIA David Cohen selama KTT Intelijen dan Keamanan Nasional tahunan di Maryland, seperti dimuat Associated Press pada Kamis (29/8).

Pejabat Austria mengatakan tersangka utama, seorang pria Austria berusia 19 tahun, terinspirasi oleh ISIS. Ia diduga berencana untuk menyerang di luar stadion, tempat lebih dari 30.000 penggemar diperkirakan berkumpul, dengan pisau atau bahan peledak rakitan.

Sebanyak 65.000 penggemar lainnya kemungkinan berada di dalam tempat tersebut.  

Penyidik menemukan zat kimia dan perangkat teknis selama penggerebekan di rumah tersangka.

Menteri Dalam Negeri Austria, Gerhard Karner, sebelumnya mengatakan bantuan dari badan intelijen lain diperlukan karena penyidik Austria, tidak memiliki kewenangan memantau pesan teks.

Pengacara pria berusia 19 tahun itu mengatakan tuduhan yang dijatuhkan pada kliennya berlebihan dan curiga bahwa otoritas Austria melakukan ini untuk mendapatkan kewenangan pengawasan baru.

Swift mengumumkan bahwa ia membatalkan konsernya tersebut demi keselamatan para penggemarnya.

"Alasan pembatalan itu membuat saya merasa takut, dan rasa bersalah yang sangat besar karena banyak sekali orang yang telah berencana untuk datang ke pertunjukan tersebut," ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Penyelenggara konser Barracuda Music mengatakan bahwa mereka membatalkan pertunjukan tiga malam di Wina yang seharusnya dimulai pada 8 Agustus karena penangkapan yang dilakukan terkait konspirasi tersebut terlalu dekat dengan waktu pertunjukan.

Tersangka utama dan seorang remaja berusia 17 tahun ditahan pada 6 Agustus, sehari sebelum pembatalan diumumkan. Tersangka ketiga, berusia 18 tahun, ditangkap pada 8 Agustus. Nama mereka belum dirilis sesuai dengan aturan privasi Austria.

Ancaman terorisme pada artis Barat bukan pertama kali terjadi. Pada 2017 lalu, terjadi serangan bom bunuh diri di konser Ariana Grande di Manchester, Inggris, yang menewaskan 22 orang.

Bom tersebut meledak di akhir konser Grande saat ribuan penggemar muda meninggalkan tempat kejadian, menjadi serangan ekstremis paling mematikan di Inggris Raya dalam beberapa tahun terakhir.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya