Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

KIM Plus-Jokowi Roboh, IHSG Lengser di Bawah 7.600

SELASA, 27 AGUSTUS 2024 | 20:59 WIB | OLEH: ADE MULYANA

Kejutan kembali terjadi di pentas perpolitikan, jalinan koalisi KIM Plus yang disokong Presiden Jokowi mulai menampakkan kerentanannya. Adalah pemilihan Gubernur Banten yang kali ini menjadi ajang uji ketahanan koalisi jumbo tersebut.

Usai keberanian Airin untuk maju dengan dukungan PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) sebagai calon Gubernur, Partai Golkar tempat Airin bernaung, dengan cepat berbalik mengalihkan dukungan pada kadernya itu.
Peralihan dukungan partai Golkar ini sekaligus akan menjadi kerentanan koalisi KIM Plus di pemilihan Gubernur wilayah lain untuk mampu bertahan. Koalisi KIM Plus, kini telah mulai roboh dan Airin menjadi "tokoh perintis" robohnya koalisi jumbo tersebut menjelang lengser nya Jokowi dari Istana.


Hingar-bingar  dari kejutan di pentas politik terlihat seiring dengan situasi di Bursa saham Indonesia. Setelah sanggup mencetak rekor tertingginya sepanjang sejarah pada sesi perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpelanting di zona merah. Gerak merah IHSG terlihat konsisten di sepanjang sesi perdagangan.

Pelaku pasar di Jakarta nampaknya memaksimalkan situasi lesunya Bursa regional dengan melakukan aksi profit taking pada sejumlah besar saham unggulan yang telah naik sangat tinggi. Penurunan saham-saham unggulan tersebut kemudian membuat IHSG terdampar di zona merah. IHSG kemudian mengakhiri sesi perdagangan hari ini, Selasa 27 Agustus 2024 dengan turun tipis 0,11 persen di 7.597,8

Pantauan dari jalannya sesi perdagangan memperlihatkan, IHSG yang nyaris tak pernah mampu menginjak zona penguatan, kecuali di awal sesi pagi dalam waktu singkat. IHSG juga gagal melanjutkan pencetakan rekor tertinggi barunya. Lebih lanjut terlihat, nyaris seluruh saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan merosot dalam rentang bervariasi namun cenderung tajam.

Pantauan lebih jauh menunjukkan, keruntuhan IHSG kali ini yang dimotori oleh saham-saham unggulan yang tergabung dalam IDXBUMN20, IDXHIDIV20, dan  IDXG30. Lebih rinci, IDXBUMN20 turun 1,31 persen di 407,5, IDXHIDIV20 ambruk 0,58 persen di 578,3, dan IDXG30 runtuh 0,72 persen di 156,8. Sedangkan saham sektor properti terlihat menahan IHSG dari keruntuhan lebih buruk, di mana indeks sektor properti melonjak tajam 1,29 persen di 705,5.

Sementara saham sektor energi terlihat hanya sedikit terselamatkan dari koreksi berkat sentimen melonjaknya Harga minyak dunia. Saham UNTR terpantau naik 1,11 persen di Rp27.250, HRUM melonjak 5,92 persen di Rp1.430, serta ADRO naik 0,85 persen di Rp3.520.  Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, sentimen memanasnya perang Israel-Hizbullah memantik kepanikan pelaku pasar hingga meroketkan Harga minyak Dunia dengan curam.

Sementara laporan dari sesi perdagangan di Asia menunjukkan, gerak indeks yang mixed. Investor di Asia terlihat lebih fokus pada lesunya sesi perdagangan di Wall Street pada sesi sebelumnya. Sentimen dari rilis data tingkat profit industri di China yang dilaporkan tumbuh 3,6 persen tidak mendapatkan sambutan positif. Sikap optimis pelaku pasar tetap memudar hingga memaksa gerak Indeks berakhir mixed.

Indeks ASX200 (Australia) menutup dengan turun tipis 0,16 persen di 8.071,2 setelah sempat mencetak rekor tertingginya sepanjang sejarah di atas kisaran 8.114,7. Sedangkan Indeks Nikkei (Jepang) naik moderat 0,47 persen setelah berakhir di 38.288,62, dan indeks KOSPI (Korea Selatan) terseret merah 0,32 persen dengan menutup di 2.689,25.

Dolar AS masih di Bawah Rp15.500

Situasi serupa terlihat di pasar uang, di mana nilai tukar Rupiah berbalik turun usai membukukan penguatan mengesankan di sesi perdagangan kemarin. Pelemahan nilai tukar juga mendera seluruh mata uang Asia pada hari ini. Namun pelemahan Rupiah terlihat termasuk yang paling dalam di antara mata uang Asia. Hingga ulasan Ini disunting, Rupiah tercatat diperdagangkan di kisaran Rp15.490 per Dolar AS atau melemah 0,43 persen.

Pantauan menunjukkan, gerak kompak melemah Rupiah dan mata uang Asia yang kali ini seiring dengan situasi di pasar uang global. Seluruh mata uang utama Dunia terlihat terkoreksi dalam kisaran bervariasi namun cenderung moderat pada sesi perdagangan kemarin. Namun mata uang utama Dunia terlihat masih berupaya berbalik menguat, meski dalam taraf moderat pada sesi perdagangan sore ini di Asia.

Pola gerak demikian mengindikasikan tren pelemahan Indeks Dolar AS yang masih  bertahan dan solid. Gerak melemah Rupiah kali ini,oleh karenanya diyakini sekedar gerak  koreksi teknikal temporer.

Populer

Emak-emak Antarkan Tahanan "Jokowi dan Iriana" ke KPK

Rabu, 26 Februari 2025 | 16:17

Permainan Jokowi Terbaca Prabowo dan Megawati

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:01

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Mengapa KPK Keukeuh Tidak Mau Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi?

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02

KPK Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar di Kasus e-KTP

Rabu, 26 Februari 2025 | 17:59

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

KKMP: Copot Raffi Ahmad dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

Selasa, 25 Februari 2025 | 11:11

UPDATE

Kapolri: Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, Berlomba-Lomba Dalam Kebaikan

Jumat, 28 Februari 2025 | 21:16

Akademisi: Pembahasan RUU Polri, TNI dan Kejaksaan Seharusnya Terbuka

Jumat, 28 Februari 2025 | 21:06

Ketua MUI Ajak Umat Jalani Ramadan dengan Kesalehan Ibadah dan Sosial

Jumat, 28 Februari 2025 | 20:53

Kejagung Geledah Terminal BBM Tanjung Gerem di Cilegon

Jumat, 28 Februari 2025 | 20:45

Crowde Dipolisikan J Trust Bank, Diduga Lakukan Penipuan

Jumat, 28 Februari 2025 | 20:26

Rocky Gerung Wanti-wanti UI Jangan Main-main Obral Gelar

Jumat, 28 Februari 2025 | 20:21

DPR: Sidang Isbat Bukti Kehadiran Negara dalam Kepentingan Umat

Jumat, 28 Februari 2025 | 20:11

Kuli Bangunan yang Bunuh dan Cor Majikannya Terancam Penjara 15 Tahun

Jumat, 28 Februari 2025 | 20:10

Sektor Perkebunan jadi Tantangan dan Peluang bagi Penyuluh Pertanian Wujudkan Swasembada Pangan

Jumat, 28 Februari 2025 | 20:08

Kejagung Rampung Geledah Perusahaan Anak Riza Chalid, Ini yang Disita

Jumat, 28 Februari 2025 | 19:58

Selengkapnya