Berita

Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad/Istimewa

Politik

KKMP: Copot Raffi Ahmad dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

SELASA, 25 FEBRUARI 2025 | 11:11 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Koalisi Kawal Merah Putih (KKMP) memprotes sikap Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad dalam merespons tagar #KaburAjaDulu yang saat ini menggema di kalangan anak muda.

Tagar #KaburAjaDulu merupakan bentuk kekecewaan anak muda atas pelayanan publik yang dinilai belum cukup baik di Indonesia. 

Alih-alih memberi solusi, Raffi Ahmad malah ingin mengganti #KaburAjaDulu #PergiMigranPulangJuragan.


Presidium KKMP, Joko Priyoski, menilai tindakan Raffi Ahmad tersebut tidak memahami kegelisahan rakyat saat ini. 

"Seharusnya Raffi Ahmad ikut berpikir secara inovatif untuk mencari solusi kegelisahan rakyat dalam makna #kaburajadulu," kata Joko dalam keterangannya, Selasa 25 Februari 2025.

Misalnya, lanjut Joko, memberi masukan kepada Presiden Prabowo untuk menciptakan lapangan kerja yang luas, khususnya bagi generasi muda agar lebih mencintai tinggal di negeri sendiri daripada harus merantau keluar negeri. 

"Tinggal di negeri sendiri berbakti untuk bangsa dan negara itu lebih baik daripada mendorong orang pergi keluar negeri. Jangan malah membuat gaduh dengan mengganti atau membuat hashtag tandingan," kritik Joko yang juga Ketua Umum DPP Kaukus Muda Anti Korupsi (Kamaksi).

Koordinator Poros Muda NU, Ramadhani Isa menambahkan, Utusan Khusus Presiden jangan membuat manuver atau pernyataan yang kontroversial dan tidak selaras dengan program Presiden Prabowo.

Menurut Ramadhani, saat ini Presiden Prabowo sedang bekerja keras mengabdi untuk bangsa membuat program-program yang bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh rakyat. 

Seperti efisiensi anggaran yang dimaksudkan untuk mencegah pengeluaran yang tidak perlu dan menekan potensi penyalahgunaan anggaran.

"Enggak usahlah Raffi Ahmad bikin tandingan segala #pergimigranpulangjuragan. Utusan Presiden jangan bikin sensasi yang tidak bermanfaat untuk rakyat," tegas Ramdhani. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

PIP Berubah Jadi Kartu Undangan Kampanye Anggota DPR

Senin, 15 Desember 2025 | 06:01

Perpol versus Putusan MK Ibarat Cicak versus Buaya

Senin, 15 Desember 2025 | 05:35

Awas Revisi UU Migas Disusupi Pasal Titipan

Senin, 15 Desember 2025 | 05:25

Nelangsa Dipangku Negara

Senin, 15 Desember 2025 | 05:06

Karnaval Sarendo-Rendo Jadi Ajang Pelestarian Budaya Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 04:31

Dusun Bambu Jual Jati Diri Sunda

Senin, 15 Desember 2025 | 04:28

Korupsi di Bandung Bukan Insiden Tapi Tradisi yang Dirawat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:10

Rektor UI Dorong Kampus Ambil Peran Strategis Menuju Indonesia Kuat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:06

Hutan Baru Dianggap Penting setelah Korban Tembus 1.003 Jiwa

Senin, 15 Desember 2025 | 03:31

Jangan Keliru Tafsirkan Perpol 10/2025

Senin, 15 Desember 2025 | 03:15

Selengkapnya