Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam 2nd Ministerial Meeting AZEC, di Jakarta, Rabu (21/8)/Ist

Politik

Pertemuan AZEC dengan Jepang

Airlangga Tegaskan Indonesia akan Percepat Transisi Energi

RABU, 21 AGUSTUS 2024 | 23:36 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

World Meteorological Organization (WMO) telah mengonfirmasi bahwa tahun 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah dengan suhu rata-rata global mencapai 1,45°C di atas tingkat sebelum revolusi industri. 

Menanggapi krisis iklim mendesak ini, di sela-sela KTT G20 tahun 2022 Indonesia dan Jepang telah mengambil langkah maju dengan memprakarsai Asia Zero Emission Community (AZEC).

“Pembentukan AZEC bertujuan mencapai netralitas karbon melalui transisi energi praktis yang disesuaikan dengan keadaan unik masing-masing negara," kata Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam 2 nd Ministerial Meeting AZEC, di Jakarta, Rabu (21/08).

Kawasan ASEAN sendiri diproyeksikan akan tetap menjadi mesin pertumbuhan ekonomi global dengan kebutuhan energi yang terus tumbuh, di mana pada tahun 2019 permintaan energi akhir di ASEAN mencapai 448 juta ton dan 47 persen dari suplai energi tersebut berasal dari minyak bumi.

Sementara, pada tahun 2050 di bawah skenario bisnis seperti biasa, kontribusi minyak bumi diperkirakan akan mencapai sekitar 32 persen dari total pasokan energi primer, diikuti oleh batu bara sebesar 29 persen. 

Akan tetapi, hal tersebut dapat diantisipasi dengan diimplementasikannya proyek-proyek transisi energi rendah karbon yang diproyeksikan dapat mengurangi penggunaan bahan bakar berbasis fosil secara drastis hingga 21,6 persen pada konsumsi energi final di tahun 2050.

“Untuk membantu mewujudkan hal itu, AZEC sebagai platform kolaboratif yang berperan signifikan untuk mempercepat proses transisi energi di Indonesia sembari mendorong pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan ketahanan energi, dengan memfasilitasi investasi swasta pada proyek-proyek transisi energi rendah karbon,” kata Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga menyampaikan tiga usulan inisiatif untuk mencapai nol emisi karbon di masa depan. Pertama, mengembangkan sistem energi bersih terpadu dengan meningkatkan konektivitas jaringan listrik regional untuk meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan.

Kedua, mentransformasikan sektor transportasi dengan tujuan merevolusi mobilitas melalui pengembangan kendaraan generasi mendatang dan bahan bakar berkelanjutan.

Ketiga, mempromosikan efisiensi energi di semua sektor dengan mendorong pengurangan konsumsi energi yang signifikan dengan berfokus pada proses industri, sistem bangunan, dan produk konsumen.

Untuk mewujudkan tujuan dekarbonisasi di negara-negara mitra AZEC juga perlu dikembangkan platform keuangan kolaboratif yang dapat mengatasi tantangan unik di masing-masing negara dalam pendanaan transisi energi di masing-masing.

Platform ini nantinya akan berperan memobilisasi modal domestik, menarik investasi internasional, dan menciptakan instrumen keuangan inovatif yang disesuaikan dengan kebutuhan kawasan.

Di samping itu, perlu dibangun mekanisme berbasis pasar yang efektif, seperti penetapan harga karbon dan sistem perdagangan emisi, yang dapat mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon sekaligus mempertahankan daya saing kawasan.

“Jalan ke depan penuh tantangan, namun penuh peluang. Transisi Asia menuju sistem energi yang terdiversifikasi dan berkelanjutan mendapatkan momentumnya, didorong oleh target nasional dan kebijakan yang mendukung,” tutup Menko Airlangga.



Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya