Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu/Getty Image
Wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat tidak akan pernah dikendalikan atau menjadi milik otoritas Palestina.
Begitu yang disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam wawancara dengan majalah TIME yang diterbitkan pekan ini.
Netanyahu menyebut Tepi Barat sebagai bagian dari tanah air Israel dan dirinya serta pasukan militer akan sekuat tenaga mempertahankannya.
"Netanyahu menyatakan bahwa wilayah Palestina yang diduduki di Yerusalem Timur dan Tepi Barat adalah bagian dari tanah air kami. Kami akan terus ada di sana," tegasnya, seperti dikutip dari
Middle East Monitor pada Minggu (11/8).
Pernyataan Netanyahu tersebut membuat peluang untuk implementasi solusi dua negara semakin sulit diraih.
Terlebih dalam kesempatan itu, Netanyahu juga kembali menyuarakan penentangannya terhadap pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Netanyahu hanya akan mengizinkan pemerintahan terbatas Palestina di wilayah pendudukan, sementara Israel akan tetap memiliki kendali keamanan.
Kondisi ini sama dengan apa yang terjadi pada Otoritas Palestina (PA) yang wewenangnya terbatas pada tugas administratif dan keamanan internal parsial.
Sementara itu, pendudukan Israel mengendalikan keamanan wilayah, wilayah udara, pelabuhan masuk, kebijakan perencanaan, dan sebagian ekonomi dan pemungutan pajaknya.
Mekanisme ini memberi Tel Aviv keuntungan dan pengaruh yang luar biasa dalam dinamika tersebut.