Berita

Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria/Ist

Nusantara

DPRD Ngeluh Banyak Warga Miskin Tak Lagi Terima KJP dan KJMU

MINGGU, 11 AGUSTUS 2024 | 10:27 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta diminta lebih teliti dalam menyisir data penerima Bantuan Sosial (Bansos) Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Mahasiswa Unggul (KJMU). 

Pasalnya, saat ini banyak masyarakat kurang mampu yang terhapus dari data penerima bantuan KJP atau pun KJMU dengan berbagai alasan.

Padahal, mereka sangat membutuhkan bantuan itu untuk melanjutkan pendidikan. Seperti membeli kebutuhan penunjang sekolah, makanan bergizi, hingga transportasi menuju sekolah.


“Jadi kalau Disdik dapat bantuan dari Pemda, jangan dikurang-kurangin. Sekarang kan gitu, yang rumahnya kWh 1.300 ke atas enggak dapat KJP dan KJMU,” kata Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria dikutip Minggu (11/8).

Selain itu, Iman juga mengimbau agar Dinas Pendidikan tidak mengubah besaran dana yang diterima pemilik KJP ataupun KJMU.

Apalagi dalam anggaran perubahan, belanja Bansos untuk dua kategori itu bertambah sebesar Rp382 miliar. Masing-masing yakni, KJP bertambah Rp138,4 miliar, dan KJMU bertambah sebesar Rp356 miliar.

“Ke depannya jangan sampai dicari-cari lagi alasan. Menurut saya, kalau kita sudah memberikan bantuan kepada siswa. Harusnya keputusan itu tetap kita jalankan secara konsisten," kata Iman.

Diketahui besaran dana yang diterima peserta didik pemilik KJP berbeda setiap jenjangnya, untuk SD Negeri Rp250 ribu perbulan, sedangkan SD Swasta Rp250 ribu perbulan ditambah SPP Rp130 ribu per bulan.

SMP Negeri Rp300 ribu per bulan, sedangkan SMP Swasta Rp300 ribu per bulan ditambah SPP Rp170 ribu per bulan.

SMA Negeri atau Madrasah Alawiyah Rp420 ribu per bulan, sedangkan SMA Swasta Rp300 ribu per bulan ditambah SPP Rp290 ribu per bulan.

SMK Negeri Rp450 ribu per bulan, sedangkan SMK Swasta Rp300 ribu per bulan ditambah SPP Rp240 ribu per bulan.

Sementara besaran penerima KJMU yakni Rp9 juta per semester.



Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya