Berita

Pengamat Timur Tengah, Pizaro Ghozali Idrus di acara Gelora Talk bertema "Ismail Haniyeh, Hamas dan Masa Depan Perjuangan Palestina" di kanal Youtube Gelora TV pada Rabu, 7 Agustus 2024/Repro

Dunia

Pengamat: Yahya Sinwar Mimpi Buruk bagi Israel

RABU, 07 AGUSTUS 2024 | 18:31 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Penunjukan Yahya Sinwar sebagai Kepala Biro Politik Hamas yang baru menggantikan Ismail Haniyeh, dinilai dapat menjadi ancaman serius bagi Israel.

Hal itu disampaikan oleh pengamat Timur Tengah, Pizaro Ghozali Idrus di acara Gelora Talk bertema "Ismail Haniyeh, Hamas dan Masa Depan Perjuangan Palestina" di kanal Youtube Gelora TV pada Rabu (7/8).

Pizaro menilai kematian Haniyeh di Teheran oleh serangan Israel tidak banyak mengubah situasi maupun gerakan perjuangan Hamas.


Dia merujuk pada peristiwa yang sama ketika pendiri Hamas yakni Ahmed Yasin dan Abdel Aziz al-Rantisi gugur dalam serangan Israel.

Setelah kepergian dua tokoh penting tersebut, kata Pizaro, nyatanya Hamas tidak lemah, mereka berhasil memenangkan pemilu pada 2006, kemudian berhasil bertahan dalam serangkaian perang seperti perang Al Furqon (2008-2009).

"Setelah kehilangan dua tokoh kunci, Hamas mengalami titik iluminasi yang sangat berat karena dua tokoh ini pendiri, ideolog, motivator dan pejuang bagi Hamas. Tetapi mereka bertahan bahkan semakin menguat karena Hamas sudah didik dari kecil, mereka berperang untuk mencari syahid," ungkap Pizaro.

Itu mengapa Pizaro menilai kematian Haniyeh tidak akan memperlemah Hamas, justru membuat mereka semakin kuat setelah Yahya Sinwar ditunjuk sebagai penggantinya.

Dia menjelaskan bahwa Sinwar merupakan pejuang sejati yang telah keluar masuk penjara Israel selama bertahun-tahun. Dia menyaksikan sendiri bagaimana Israel menganiaya, mengeksekusi dan mempermalukan tahanan Palestina.

"Sinwar pernah dipenjara selama 23 tahun di penjara Israel. Dia begitu mengetahui bagaimana karakter, sifat, sikap, penjajah Israel yang dia lihat langsung di penjara. Dia saksi mata eksekusi dan pembunuhan terhadap tahanan," kata Pizaro.

Pizaro menyebut Sinwar berhasil bebas dalam pertukaran tahanan tahun 2011, setelahnya dia berperan penting dalam sejumlah aksi militer Hamas, terutama Badai Al-Aqsa Oktober lalu, di mana dia adalah otak di balik serangan yang mempermalukan Israel.

Menurut Pizaro, penunjukkan Sinwar adalah bencana bagi Israel. Karena dengan latar belakang militernya yang kuat, Sinwar akan mengubah Biro Politik Hamas yang berbasis di Qatar lebih berorientasi pada pergerakan militer dibanding tekanan diplomatis yang dilakukan Haniyeh selama ini.

"Yahya Sinwar ini monster bagi Israel. Dia mimpi buruk, dia berbahaya yang mungkin Israel menyesal membebaskan dia tahun 2011," ujarnya.

Untuk menggambarkan kebengisan Sinwar, Pizaro merujuk pada keberhasil Operasi Badai Al-Aqsa, di mana Hamas berhasil menyerang Israel Selatan dari segala sisi yakni darat, laut udara dan menewaskan ribuan orang.

"Terjadi transformasi militer yang sangat kuat pada kelompok Hamas. Pada 2023 itu multi attack, menyerang dari udara, laut dan darat. Hamas itu bukan berperang dengan penjajah Israel satu dua tahun, Badai Al-Aqsa telah disiapkan sejak 2018," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya