Berita

Menaker Ida Fauziyah saat menghadiri G20 Brazil di Fortaleza, Brasil/Dok Kemnaker

Politik

Menaker: Kondisi Ketenagakerjaan di Indonesia Terus Mengalami Perbaikan

SENIN, 29 JULI 2024 | 14:47 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia pada 2024 terus mengalami perbaikan. Hal ini terlihat dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang sebesar 4,82 persen pada Februari 2024. Angka ini menurun 0,63 persen dibandingkan Februari 2023 sebesar 5,45 persen.

"Namun demikian, tentunya angka ini harus terus kita turunkan dengan berbagai upaya yang terukur dan terarah," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, di sela-sela kegiatan G20 Brazil di Fortaleza, Brasil, Jumat waktu setempat (26/7).

Menurut Ida, ada beberapa penyebab TPT relatif masih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN. Pertama, dengan jumlah penduduk mencapai 281,6 juta penduduk, Indonesia menjadi negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, terdapat angkatan kerja baru sekitar 3 hingga 3,5 juta tiap tahunnya.

Kedua, masih adanya mismatch ketenagakerjaan yang mengakibatkan tingkat produktivitas tenaga kerja Indonesia masih di bawah rata-rata ASEAN.

"Hal ini juga berdampak pada kondisi pasar kerja, di mana sebenarnya tersedia lapangan kerja, baik dalam maupun luar negeri, namun masih belum bisa kita manfaatkan secara optimal karena masih ada gap kompetensi calon pekerja dan lowongan pekerjaan yang ada," papar Ida, dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (29/7).

Ketiga, saat ini Indonesia tengah menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Hal ini agar para pekerja/buruh mendapatkan pekerjaan yang layak.

Menurut Menaker Ida, hal ini menjadi penting agar Indonesia dapat segera rebound akibat dampak pandemi Covid-19 di berbagai sektor ekonomi di Indonesia. Terutama pariwisata, manufaktur, dan jasa. 

"Oleh karena itu, penciptaan lapangan kerja formal terus kita tingkatkan. Kita tidak ingin seperti Filipina di mana angka pengangguran relatif rendah namun tingkat kemiskinan justru lebih tinggi," katanya.

Keempat, perlambatan ekonomi global yang turut mempengaruhi permintaan ekspor Indonesia, sehingga berdampak pada industri manufaktur dan sektor-sektor lainnya yang bergantung pada perdagangan internasional.

Ida Fauziyah menambahkan, Indonesia pun terus melakukan berbagai langkah perbaikan kondisi ketenagakerjaan untuk menekan TPT. 

Langkah pertama, meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan. Hal ini dilakukan dengan mereformasi kurikulum pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan industri modern, terutama dalam bidang teknologi dan keterampilan vokasional. 

Kedua, mendorong investasi dengan cara mempermudah proses perizinan usaha dan investasi asing. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja.

Ketiga, mendukung sektor informal agar bisa bertransformasi menjadi usaha formal. 

"Hal ini karena banyak pekerja di Indonesia berada di sektor informal, yang sering kali tidak tercatat secara resmi dan kurang stabil. Sehingga meskipun tidak menganggur, namun kehidupannya relatif kurang baik," jelasnya.

Keempat, mendorong sektor-sektor unggulan. Di antaranya mendorong ekosistem startup dan inovasi dapat menjadi motor penggerak penciptaan lapangan kerja baru.

"Selain itu kita juga terus meningkatkan produktivitas pertanian. Sektor pertanian juga perlu dimodernisasi dengan mengadopsi teknologi canggih untuk meningkatkan produktivitas. Lalu juga mendorong pariwisata dan ekonomi kreatif," terangnya.

Kelima, membangun ekosistem sistem informasi pasar kerja nasional untuk mendorong dunia pendidikan berbasis demand, serta memotong waktu pencarian kerja oleh pengangguran yang berstatus sedang mencari kerja.

Populer

Bahlil Ketum Golkar Kalah Trending Azizah Andre Rosiade Selingkuh

Rabu, 21 Agustus 2024 | 00:00

Polemik Lepas Hijab, PGI Nusantara Bakal Geruduk BPIP

Senin, 19 Agustus 2024 | 22:13

Massa Geruduk Rumah Ketua BPIP Imbas Larangan Paskibraka Perempuan Pakai Jilbab

Senin, 19 Agustus 2024 | 17:20

Hasil Munas Digugat, Bahlil Lahadalia Bisa Batal jadi Ketum Golkar

Jumat, 23 Agustus 2024 | 20:11

Inilah Susunan Pengurus Golkar Periode 2024-2029, Tak Ada Jokowi dan Gibran

Kamis, 22 Agustus 2024 | 15:58

Cak Imin Minta Kapolri Bubarkan Muktamar PKB Tandingan

Kamis, 15 Agustus 2024 | 12:52

Bawaslu Buka Pendaftaran 1.984 Formasi CPNS

Jumat, 16 Agustus 2024 | 08:44

UPDATE

Telkom Komitmen Berdayakan Masyarakat Disabilitas

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 05:32

Naik Bintang Tiga, Mathius D Fakhiri Punya Sederet Prestasi

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 05:07

Denda Alamsyah Layak Dampingi Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 04:25

Pengadilan Berpotensi Kabulkan Gugatan Hasil Munas Golkar

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 03:43

Polisi Jamin Pemulangan Demonstran yang Ditahan Tanpa Pungli

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 03:23

Telin Kembali Gelar BATIC 2024 Wujudkan Ekosistem Digital Berkelanjutan

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 02:59

Memprihatinkan, Korban TPPO di Kapal Ikan Run Zeng 03

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 02:46

Kreasi 'Setapak Perubahan Polri' Ciptakan Ruang Digital yang Positif

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 02:30

Disambangi Menhan Turki, Prabowo Tekankan Transfer Pengetahuan

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 02:12

Jokowi Kagum Foto Zulhas Nongol di Times Square New York

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 02:00

Selengkapnya