Berita

Terminal Tanjung Uban/Ist

Bisnis

Terminal Tanjung Uban Didorong Jadi Trading Hub Energi Asia Tenggara

RABU, 24 JULI 2024 | 12:56 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Integrated Terminal Tanjung Uban Pertamina di Bintan, Kepulauan Riau terus meningkatkan performa dan kesiapannya menjadi trading hub di Asia Tenggara. Sejak dilaksanakannya program pemindahan titik serah terima logistik dari luar negeri ke dalam negeri atau supplier head stock (SHS), jumlah kargo yang dikelola terminal terus meningkat. 

Integrated Terminal Tanjung Uban dikelola oleh PT Pertamina Energy Terminal (PET), anak usaha dari PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub-Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) Pertamina. Posisi terminal yang strategis di dekat Selat Malaka, sebelumnya hanya mengelola distribusi BBM dan LPG di Pulau Sumatera serta bagian barat Pulau Kalimantan. 

Melalui program SHS yang dimulai pada 2022, telah terdapat penerimaan kargo SHS sebanyak 13 kapal, dengan kapasitas 4,83 juta barel. Fase berikutnya yakni pada akhir 2023 hingga Juli 2024 sebanyak 18 kapal, dengan kapasitas 5,3 juta barel. 

Peningkatan performa dan operasional terminal strategis ini dipastikan langsung oleh Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati, pada rangkaian kunjungan Management Walkthrough (MWT) ke Tanjung Uban beberapa waktu lalu. 

Integrated Terminal Tanjung Uban dengan status Pusat Logistik Berikat (PLB) ini menjadi sebuah keuntungan bagi SH IML. Dengan fasilitas yang lebih baik dan posisi strategis menjadi daya tarik pelanggan berskala global. Tentu hal ini sejalan dengan rencana dan strategi SH IML untuk mengembangkan market non-captive," kata Diah dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (24/7).

Berbagai upgrade dari PET selama beberapa tahun terakhir, membuat terminal kini memiliki tingkat throughput sebesar 8.715 KL/hari untuk bahan bakar minyak dan 2.693 MT/hari untuk LPG dengan jumlah 200 ship call per bulannya. 

Ke depan, Diah menambahkan bahwa dalam rencana SHS pada 2025-2028, terminal akan diposisikan sebagai trading hub bagi konsumen luar dan dalam negeri. Hal ini salah satunya dilakukan dengan memaksimalkan blending facility untuk produk gasoline, sehingga dapat mengelola 2 hingga 3 komponen sekaligus dalam satu tangki.

Direktur Manajemen Risiko PIS Muhamad Resa menambahkan, sebagai bagian dari mitigasi risiko, Integrated Terminal Tanjung Uban juga telah dilengkapi buffer zone sebagai jarak aman antara area operasional dengan pemukiman warga sepanjang 1675 m. 

Buffer zone tersebut berisi hutan dan rawa seluas 205 hektare atau 83 persen dari luas area. PET juga telah memasang Lightning Protection System sebanyak 18 titik di seluruh area operasional,” jelasnya. 

Resa menambahkan, berbagai safety measure ini kami terapkan mengingat peran vital Integrated Terminal Tanjung Uban sebagai penyangga ketahanan energi nasional. 

“Hal ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan PIS terhadap kesejahteraan pekerja dengan standar HSSE global, yang dicapai pada 2023 dengan zero fatality dan 40,5 juta jam kerja aman,” ungkap Resa.

Integrated Terminal Tanjung Uban memiliki luas lebih dari 250 hektar dengan kapasitas penyimpanan sebesar 402,413 kiloliter (KL) untuk bahan bakar minyak dan 93,500 Metric Tons (MT) untuk LPG. Melalui tujuh dermaga yang bisa menampung kapal-kapal berukuran antara 600 hingga 100,000 DWT, distribusi bahan bakar minyak dan LPG hingga kargo lainnya dapat dilakukan secara efisien. 

Integrated Terminal Tanjung Uban menjadi satu dari enam terminal energi strategis yang dikelola oleh PIS melalui PET, dimana PET mengelola beberapa terminal utama di Indonesia, antara lain Terminal LPG Refrigerated Tanjung Sekong (Banten), Fuel Terminal Pulau Sambu (Kepulauan Riau), Fuel Terminal Kotabaru (Kalimantan Selatan), Fuel Terminal Baubau (Sulawesi Tenggara), dan Terminal LPG Refrigerated Tuban (Jawa Timur).

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Menteri PANRB Jangan Jadi Firaun Baru

Selasa, 11 Maret 2025 | 07:13

Kemenkeu Belum Rilis APBN 2025, Rocky Gerung: Ada Data yang Disembunyikan?

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:45

Kejar Sampai Banyumas, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:31

Gubernur Jateng Optimistis Capai Target Pangan 11 Juta Ton

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:16

Terlena Naturalisasi dan Tendangan Erick

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:01

Dijemput Paksa, Pengusaha Haji Alim Dijebloskan Kejari Muba ke Rutan Palembang

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:58

Impor Gula Vs Penghuni Usus

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:56

Kekayaan Menteri PU Dody Hanggodo di LHKPN, Sering Pakai Ikat Pinggang Hermes

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:51

LPH Quality Syariah Dukung BPJPH Jadikan Indonesia Pusat Halal Dunia

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:42

Buntut Penundaan Pelantikan, Ratusan CPPPK Banjarnegara Ancam Geruduk Jakarta

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:18

Selengkapnya