Berita

Imam Upayanto, guru SD di Kabupaten Banjarnegara, mendirikan Metaverse Global Academy bersama produser Bimo Maxim/Ist

Tekno

Guru SD dari Kab Banjarnegara Bangun Metaverse untuk Pendidikan yang Mudah Diakses

SELASA, 09 JULI 2024 | 21:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Teknologi semakin berkembang dan merambah ke berbagai pola kehidupan. Tak terkecuali perkembangan metaverse di era ini, bahkan ada yang mengkonversinya ke dunia pendidikan.

Metaverse adalah penggabungan dunia maya dengan dunia nyata. Dimana, nantinya teknologi masa depan seperti VR (Virtual Reality), AR (Augmented Reality), Blockchain, AI (Artificial Intelegence), serta jaringan internet 5G akan menjadi pemicu utama lahirnya era metaverse.

Era ini jika sudah terwujud juga dikenal dengan web 3.0 dan saat ini tengah memasuki era persiapan. Salah satu contoh, segala aspek kehidupan manusia sudah berkaitan erat dengan dunia maya atau internet, dari belanja, hiburan, Pendidikan, dan lainnya.

Hal ini yang membuat Imam Upayanto, seorang guru SD di Kabupaten Banjarnegara, tepatnya di daerah Wanayasa untuk mendirikan Metaverse Global Academy bersama produser Bimo Maxim.

Selain menjadi guru, Imam juga seorang advertiser yang berfokus di facebook ads.

“Alhamdulillah. Saya sudah memulainya kurang lebih 6 tahun yang lalu. Saat itu, tahun 2017 ketika studi S2 dengan membuat beberapa konsep metaverse untuk tesis dan beberapa sudah bisa saya buat sendiri saat ini,” kata Imam.

Setelah melihat bagaimana teknologi metaverse dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, di saat itulah Imam ingin membawa teknologi tersebut agar mampu digunakan oleh siswa di masa depan.

Dia ingin membangun sebuah metaverse untuk pendidikan yang dapat diakses oleh semua orang, dimana nantinya memberikan berbagai kemudahan dan solusi atas beberapa keterbatasan pendidikan saat ini.

“Selain itu, sebagai warga negara Indonesia saya ingin memberikan persembahan untuk bangsa ini dan harapannya bangsa kita dapat menjadi yang terdepan sebagai pengembang metaverse khususnya di bidang pendidikan, tidak lagi hanya menjadi konsumen ataupun pengikut negara lain,” paparnya.

Imam sendiri adalah pemenang penghargaan Nasional produk metaverse dari Dirjen Dikti (Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi).

“Awal kompetisi ini saya sempat ragu karena ajang nasional dan juga metaverse merupakan teknologi baru. Namun dengan bekal menjadi salah satu pemenang membuat saya optimis untuk mencoba,” katanya.

“Doa istri yang bergabung di dalam tim juga menjadi penguat. Alhamdulillah. Akhirnya saya menjadi salah satu pemenang di ajang metaverse tersebut dan mewakili Indonesia. Saya harap langkah ini bisa menjadi jalan pembuka bagi pengembangan metaverse di negara ini ke depannya,” kenang Imam.

Imam menyebut, tantangan utama dalam membangun MGA ini adalah karena harus beradaptasi mengembangkan hal baru karena melihat peserta lain lebih bagus. Namun, hal ini juga menjadi kesempatan untuk belajar dan semakin membawa MGA ini menjadi lebih baik.

“Saya sadar MGA yang sekarang masih terbatas, sehingga butuh banyak referensi untuk menyempurnakannya,” ungkapnya.

Targetnya adalah menjadi platform belajar berbasis metaverse yang dipilih oleh masyarakat Indonesia maupun internasional. Sebuah platform yang memberikan kemudahan belajar yang personal dan menyenangkan. Selain itu membawa nama Indonesia sebagai pemimpin inovasi teknologi ini.

“Saya berharap agar MGA ini menjadi awal kolaborasi antara pengembang teknologi dan pakar pendidikan di Indonesia. Kerja sama inilah yang nantinya digunakan tidak hanya untuk menyusul ketertinggalan kualitas pendidikan kita dari negara lain, namun juga sebagai standar pendidikan masa depan yang diakui secara internasional,” tutupnya.

Populer

Seluruh Fraksi di DPR Kompak Serang Kejagung soal Tom Lembong

Rabu, 13 November 2024 | 18:01

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Dedi Prasetyo Dapat Bintang Tiga jadi Irwasum, Ahmad Dofiri Wakapolri

Selasa, 12 November 2024 | 22:50

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Musa Rajekshah Dorong Pemetaan Potensi dan Keunggulan Desa

Kamis, 07 November 2024 | 21:43

Beredar Kabar Sekda DKI Jakarta Diganti

Jumat, 08 November 2024 | 15:43

UPDATE

Kemenangan Trump Dongkrak Dolar AS Capai Level Tertinggi dalam Setahun

Kamis, 14 November 2024 | 17:58

Program Transmigrasi Harus Terintegrasi Food Estate

Kamis, 14 November 2024 | 17:57

Mafia Tanah Dago Elos juga Dijerat Pasal TPPU

Kamis, 14 November 2024 | 17:37

Imbas Kasus Bahlil, Program SKSG UI Harus Diaudit

Kamis, 14 November 2024 | 17:32

Integritas Bahlil

Kamis, 14 November 2024 | 17:22

Kader Golkar Geram Beredar Berita Bohong Putusan PTUN Jakarta

Kamis, 14 November 2024 | 17:13

Ini Kunci Sukses Gregoria Tundukkan Ratchanok di Japan Masters 2024

Kamis, 14 November 2024 | 17:10

Taj Mahal dan Kuil Emas India Tertutup Kabut Asap Beracun

Kamis, 14 November 2024 | 16:55

KPK Sita Rumah Milik Wadirut PT Totalindo Eka Persada Salomo Sihombing

Kamis, 14 November 2024 | 16:52

Komisi I DPR Sebut Ancaman Medsos Jadi Tugas Wantannas

Kamis, 14 November 2024 | 16:41

Selengkapnya