Berita

Ilustrasi Foto/Net

Bisnis

HIPMI: BUMN Pangan dan Bulog Gagal Kelola Hasil Panen Jagung

SENIN, 20 MEI 2024 | 19:15 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Harga jagung yang terus anjlok di level petani dalam dua minggu terakhir membuat jutaan petani jagung Indonesia mengalami kerugian besar.

Harga jual hasil panen jagung petani tidak sesuai dengan biaya atau modal budidaya yang dikeluarkan saat ini.

Di satu sisi Indonesia baru saja melakukan impor jagung, bahkan ada proses impor jagung yang masih belum tuntas. Termasuk di beberapa gudang-gudang Bulog maupun peternak unggas yang masih ada stok jagung impor. Pada saat bersamaan panen raya jagung di Indonesia pun terjadi.

"Ini bukti bahwa BUMN Pangan dan Bulog Indonesia masih gagal dalam pengelolaan hasil panen jagung. Bayangkan impor jagung dilakukan, sedangkan jagung dalam negeri tidak terserap hingga harga terjun bebas," kata Ketua Bidang Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) M. Hadi Nainggolan kepada wartawan, Senin (20/5).

HIPMI menyatakan BUMN di bidang pangan harus benar-benar bangun dari tidur panjang dan segera berbenah.

"Masa iya di usia Indonesia sudah 78 tahun merdeka ini Bulog nyaris tidak punya gudang yang memiliki fasilitas dryer dan silo untuk jagung. Jagung itu pendukung wajib pasca panennya adalah dryer (pengering) dan silo (penyimpan jagung berkualitas). Padahal masalah ini hampir tiap tahun berulang," ujarnya.

Saat ini, sudah saatnya Indonesia berbenah total di sektor pangan. Semua Kelembagaan negara yang ditugasi mengurus pangan harus terintegrasi hulu dan hilirnya.

"Kalau tidak dimulai sekarang makanya hingga dua ratus tahun ke depan Indonesia tidak akan mengalami perubahan dan pemerintah tidak ubahnya akan seperti pemadam kebakaran. Reaktif sesaat lalu lupa membenahi apa yang menjadi akar masalah utamanya," tegasnya.

HIPMI menyarankan negara harus berinvestasi membangun dryer dan silo modern dengan kapasitas besar di sentra-sentra jagung Indonesia, seperti Jawa timur, Jawa tengah, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat maupun daerah lainnya yang memiliki pertanian jagung luas.

Hal ini termasuk pengembangan inovasi hilirisasi pertanian jagung lainnya.

"Ini juga harus menjadi prioritas pemerintah karena faktanya saat ini infrastruktur pasca panen jagung pemerintah kalau jauh jika dibandingkan dengan beberapa perusahaan swasta yang bergerak industri pakan," tutupnya.

Populer

Pengamat: Kembalikan Citra, Hery Gunardi Pantas Dicopot Jadi Dirut BSI

Sabtu, 22 Juni 2024 | 19:46

Bermain Imbang Tanpa Gol, Laga Prancis Vs Belanda Diwarnai Kontroversi

Sabtu, 22 Juni 2024 | 04:09

Bey Machmudin Ingatkan Warga Jangan Coba-coba Mengakali PPDB

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:45

Bey Machmudin akan Serius Tangani Judi Online di Jabar yang Tembus Rp3,8 T

Rabu, 26 Juni 2024 | 18:20

Wali Kota Semarang Gratiskan Biaya di 41 SMP Swasta

Minggu, 23 Juni 2024 | 00:46

Menwa Siap Kerahkan 5 Ribu Personel ke Gaza Bersama TNI

Rabu, 26 Juni 2024 | 01:19

DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Kamis, 27 Juni 2024 | 00:03

UPDATE

Kepercayaan Publik Terus Merosot, Ada Apa dengan KPK?

Senin, 01 Juli 2024 | 12:01

Kapolres Imbau Warga Waspada Copet saat Pesta Rakyat HUT Bhayangkara

Senin, 01 Juli 2024 | 11:54

Segera IPO, BLES Incar Dana Segar Rp 240,42 Miliar

Senin, 01 Juli 2024 | 11:47

Anies Harap Pelayanan Polri Makin Optimal

Senin, 01 Juli 2024 | 11:41

Indonesia Kutuk Legalisasi Pos Pemukiman Israel di Tepi Barat

Senin, 01 Juli 2024 | 11:39

Ini Rekayasa Lalin di Sekitar Monas saat Pesta Rakyat HUT Polri

Senin, 01 Juli 2024 | 11:35

Kodim 1406/Wajo Terima KKL Studi Wilhan Perwira Siswa Dikreg LXIV Seskoad

Senin, 01 Juli 2024 | 11:30

Vivo Luncurkan Tablet Baru dengan SoC Snapdragon 8s Gen 3

Senin, 01 Juli 2024 | 11:26

KPK Panggil 2 Petinggi Perusahaan Tambang terkait Korupsi di Malut

Senin, 01 Juli 2024 | 11:25

Doakan Prabowo, Zulhas: Makin Gagah dan Menyala

Senin, 01 Juli 2024 | 11:17

Selengkapnya