Berita

29 orang mantan OPM (Organisasi Papua Merdeka) mengucapkan sumpah/ikrar setia kepada NKRI di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, Senin (13/5)/Ist

Pertahanan

29 Orang Mantan OPM Hormat ke Merah Putih di Maybrat

RABU, 15 MEI 2024 | 02:21 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Sebanyak 29 orang mantan OPM (Organisasi Papua Merdeka) mengucapkan sumpah/ikrar setia kepada NKRI di halaman Pos Aimasa Satgas Yonif 133/YS, Kampung Aimasa, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, Senin (13/5) lalu.

Kisah bermula dari Tim Patroli Satgas Yonif 133/YS yang menemukan barang bukti berupa dokumen yang berisi catatan nama-nama orang yang terlibat dalam struktur OPM wilayah Sorong Raya. Catatan tersebut ditemukan di sebuah rumah kosong tidak berpenghuni di Kampung Aitrem, Distrik Aifat Timur-Maybrat.

Dari temuan tersebut, Dansatgas Yonif 133/YS, Letkol Inf Andhika Ganessakti akrab disapa Letkol Petir memerintahkan Danpos Aimasa Satgas Yonif 133/YS untuk memanggil orang-orang yang tercatat dalam temuan dokumen tersebut.

“Mereka dipanggil untuk didalami dan dimintai keterangan, mengingat mereka tinggal di wilayah binaan Pos Aimasa Satgas Yonif 133/YS,” kata Letkol Petir dalam keterangannya yang diterima redaksi, Selasa (14/5).

Usai didalami dan dimintai keterangan oleh Satgas Yonif 133/YS, benar bahwa sebagian besar dari mereka terpaksa ikut bergabung dalam OPM wilayah Sorong Raya karena kerap mendapat intimidasi dari pentolan-pentolan OPM.

Seiring berjalannya waktu, dikarenakan mereka sering melihat dan merasakan berbagai aksi kekejaman yang dilakukan oleh OPM membuat mereka sadar bahwa mereka telah mengikuti jalan yang bertentangan dengan keutuhan NKRI.

Dibantu oleh para tokoh di Distrik Aifat Timur dan berkoordinasi dengan Pos Aimasa Satgas Yonif 133/YS, para mantan OPM tersebut berhasil kembali ke kampung halaman dan keluar dari pengaruh paham OPM.

Untuk membuktikan kesungguhan hati mereka kembali kepada NKRI, mereka meminta langsung kepada Satgas Yonif 133/YS agar di buatkan acara khusus untuk mereka dapat berikrar setia kepada NKRI dengan di saksikan oleh para tokoh di Distrik Aifat Timur dan pemerintah daerah Kab. Maybrat.

Hal tersebut mereka lakukan bukan tanpa alasan, seperti yang disampaikan oleh salah satu bekas OPM yaitu Feliks Fomaer (30).

Dia menyatakan bahwa alasan kembali ke NKRI karena ingin hidup normal, ingin menyekolahkan anak-anaknya dan ingin hidup yang lebih tenang. Sedangkan alasan mereka dahulu bergabung dengan OPM karena dipaksa bahkan sering mendapatkan intimidasi berupa ancaman dari pentolan-pentolan OPM.

"Sa kembali bergabung ke NKRI karena Sa ingin nama Sa putih lagi, bersih lagi, karena Sa dan warga kampung di paksa dan di intimidasi dengan menggunakan senjata oleh OPM untuk bergabung kalau tidak Sa dan masyarakat menuruti kami akan mendapatkan hukuman," ucap Feliks.

"Sa melihat Bapak-Bapak TNI dari Satgas Yonif 133/YS sangat peduli dan baik terhadap masyarakat, sehingga Sa berani berikrar untuk setia kepada NKRI bersama warga yang lain," tambahnya.

Pada acara pengambilan ikrar setia kepada NKRI diawali dengan penghormatan kepada bendera merah putih dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjut pembacaan ikrar setia kepada NKRI oleh salah satu warga dan diikuti oleh peserta ikrar lainnya.

Hadir dalam acara pembacaan ikrar sekaligus sebagai saksi dari aparatur pemerintahan, dalam hal ini kepala Distrik Aifat Timur dan masing-masing Kepala Kampung.

Sementara itu, Wadan Satgas Yonif 133/YS Kapten Inf Jaminardo Sinaga yang mewakili Dansatgas Yonif 133/YS pada acara pembacaan ikrar tersebut menyampaikan kepada masyarakat, bahwa dirinya merasa bangga kepada peserta ikrar karena sudah sadar dan kembali kepada NKRI.

"Kita yakin bahwa semua warga di Distrik Aifat Timur cinta kepada NKRI dan mari kita bekerja sama menjaga keutuhan serta kedaulatan NKRI di tanah Papua," tutup Kapten Inf Jaminardo Sinaga.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya