Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Agen Air Minum Dalam Kemasan di Jakarta dan Depok Kehabisan Stok Setelah Lebaran 2024

SELASA, 14 MEI 2024 | 19:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di tengah meningkatkan permintaan, sejumlah agen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di wilayah Jakarta dan Depok justru mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan dari distributor pasca libur Lebaran 2024.
 
Salah satu pemilik agen AMDK di Pesanggrahan Bintaro, Suryaningsih, mengatakan stok AMDK di gudangnya sempat kosong selama 4 hari. Padahal, permintaan dari para pembeli sangat tinggi karena ingin mengisi stok AMDK di warung-warung mereka setelah buka lagi sehabis libur Lebaran.

“Padahal saat itu banyak warung yang datang untuk membeli. Saya sudah minta berkali-kali sama depo, tapi tidak juga ada pengiriman,” tuturnya, dikutip Selasa (14/5).

Dia menyampaikan kemungkinan hal itu terjadi karena adanya kebijakan pemerintah yang melarang truk-truk besar beroperasi selama libur Lebaran.

“Pelarangan truk besar AMDK beroperasi sangat berdampak pada kekosongan stok AMDK di gudang kami. Hal itu mungkin yang menyebabkan pengiriman jadi tersendat sampai sekarang,” ujarnya.

Dia juga mengakui bahwa tersendatnya pengiriman AMDK ini sudah terjadi sejak beberapa hari sebelum Lebaran.

“Sebelum Lebaran pengiriman juga sudah mulai tersendat, sehingga banyak produk-produk AMDK, baik kemasan gelas, botol maupun galon yang tersendat,” ungkapnya.

Sampai saat ini, pengiriman masih belum normal seperti biasanya. Menurutnya, itu terjadi lantaran depo tidak bisa memenuhi sejumlah AMDK yang dimintanya.

“Misalnya kita minta 500, kita hanya kebagian 200 saja dan itu pun langsung habis terjual. Alasan dari depo tidak bisa memberikan sesuai permintaan saya adalah agar agen-agen lainnya juga kebagian,” katanya.

Hal yang sama juga dialami pemilik agen AMDK Sejahtera, Agus, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

“Kami baru dapat pengiriman beberapa hari setelah libur Lebaran dan itupun tidak bisa sesuai dengan permintaan kami,” paparnya.

Dia juga menduga hal tersebut disebabkan adanya pelarangan terhadap truk besar yang mengangkut AMDK selama masa libur Lebaran.

“Pengiriman mungkin tidak bisa cepat dilakukan karena banyak agen yang juga meminta. Hal itu mungkin karena sempat terhentinya truk-truk besar yang tidak diijinkan pemerintah untuk beroperasi selama Lebaran kemarin,” katanya.

Pemilik agen AMDK di wilayah Pasar Pal, Tugu, Depok, Hendrik, mengatakan pengiriman AMDK pasca libur Lebaran sering telat. Menurutnya, dari penjelasan pihak depo, hal itu disebabkan belum adanya lagi pengiriman AMDK dari pabrik. Hal itu disebabkan karena kekosongan yang sempat terjadi pada jalur-jalur distribusi tidak dapat terisi atau tergantikan dengan cepat dari pabrik.

“Hingga saat ini juga pengiriman terkadang masih telat, sementara pembelinya sangat banyak. Jadi, begitu ada pengiriman, semua dengan cepat terjual habis,” ungkapnya.

Sebelumnya, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) tidak setuju dengan kebijakan pembatasan angkutan logistik pada saat momen Lebaran hanya karena alasan kemacetan. Ketua BPKN, Muhammad Mufti Mubarok, menilai justru dengan adanya pelarangan tersebut, masyarakat akan dibuat menderita karena terjadi kelangkaan barang yang dibutuhkan saat momen lebaran tersebut.

"Nggak usah dilarang-larang seperti itulah menurut saya. Ini kan tradisi mudik yang sudah turun-temurun. Seharusnya tradisi keagamaan ini kan harus disupport, bukan dihalang-halangi. Malah pemerintah seharusnya bukan melarang tapi memikirkan bagaimana mekanisme pengamanan terkait angkutan logistik dan kendaraan mudik itu, semuanya bisa aman dan safety," ujarnya.

Anggota Komisi V DPR RI, Suryadi Jaya Purnama, juga mengatakan kegiatan momen lebaran tidak boleh mengganggu aktivitas distribusi logistik. Sebab, peniadaan distribusi barang itu akan menyebabkan kelangkaan barang di daerah-daerah dan mengakibatkan terjadinya kenaikan harga yang memicu inflasi.

"Intinya, kelancaran mudik tetap menjadi perhatian utama, tapi ketersediaan dan distribusi logistik juga tidak boleh diganggu," katanya.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

Pimpinan DPRD hingga Ketua Gerindra Sampang Masuk Daftar 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

Selasa, 16 Juli 2024 | 19:56

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

UPDATE

LKPP Dorong UMKK di NTT Masuki Pasar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:07

Dubes Terpilih AS Kamala Lakhdhir Ngaku Senang Ditugaskan di Indonesia

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:06

Sofyan Tan: Hindari Pinjol dan Judi Online dengan 4 Pilar Kebangsaan

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:00

Iklan Judi Online Racuni Masyarakat, Ini Langkah Konkret Kominfo

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:53

Ikut Sekolah Pemimpin Perubahan, Gus Nung Makin Pede Tarung di Jepara

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:52

Nasfryzal Carlo Ingin Fokus Perkuat Kearifan Lokal

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:35

Bawaslu Berhasil Raih WTP Kesembilan Kali dari BPK

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:27

PAN Tak Ambil Pusing Soal Tarik-Menarik RK di Jakarta atau Jabar

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:08

PPATK: 1.160 Anak di Bawah 11 Tahun Main Judi Online

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:07

Jajaki Dukungan PKB di Pilkada Medan, Prof Ridha Temani Cak Imin Jalan Sore di Berastagi

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:01

Selengkapnya