Berita

Istana Bogor. Ilustrasi/Net

Politik

Rakyat Kelaparan di Bogor, IPO: Katanya Kesejahteraan Meningkat?

SENIN, 06 MEI 2024 | 10:30 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tragedi kelaparan di negeri yang kaya dengan sumber daya alam melimpah seperti Indonesia kembali terjadi. Belakangan viral di media sosial, seorang bocah menangis kelaparan, diduga di daerah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menyesalkan tragedi kelaparan justru terjadi di dekat Istana Kepresiden Bogor.

“Situasi semacam ini menggemaskan, di satu sisi kita pantas berduka dan bersimpati, di sisi lain, ini masalah negara yang tidak kunjung usai, bahkan terjadi berdekatan dengan Istana Kepresidenan,” kata Dedi, kepada Kantor Berita Politik RMOL, di Jakarta, Senin (6/5).

ALumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu pun mempertanyakan klaim yang selama ini digaungkan pemerintah, yakni soal pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang sudah merata.  

“Bisa disimpulkan, kerja presiden dan pemerintah yang gemar nyatakan ekonomi membaik, kesejahteraan meningkat, murni hanya omong kosong,” tegasnya.

Sebelumnya, viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang anak tengah menangis dan berteriak kelaparan kepada ibunya, di salah satu wilayah di Kabupaten Bogor.

Video itu salah satunya dibagikan akun Instagram @kecamatanbojonggede, baru-baru ini.

Awalnya video dibagikan TikTok @ahmadsaugi31, namun saat ini sudah hilang dari akunnya.

“Mau makan,” teriak si anak itu sembari menangis.

Lalu tangisan anak itu dibalas teriakan dan bentakan sang ibu.

“Makan sendiri, kagak punya duit!” kata sang ibu.

Sontak, video itu menuai pro kontra netizen.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kejanggalan LHKPN Wakil DPRD Langkat Dilapor ke KPK

Minggu, 23 Februari 2025 | 21:23

Jumhur Hidayat Apresiasi Prabowo Subianto Naikkan Upah di 2025

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:56

Indeks Korupsi Pakistan Merosot Kelemahan Hampir di Semua Sektor

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:44

Beban Kerja Picu Aksi Anggota KPU Medan Umbar Kalimat Pembunuhan

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:10

Wamenag Minta PUI Inisiasi Silaturahmi Akbar Ormas Islam

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:08

Bawaslu Sumut Dorong Transparansi Layanan Informasi Publik

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:52

Empat Negara Utama Alami Krisis Demografi, Pergeseran ke Belahan Selatan Dunia, India Paling Siap

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:46

Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:34

Indra Gunawan Purba: RUU KUHAP Perlu Dievaluasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:31

Kolaborasi Kunci Keberhasilan Genjot Perekonomian Koperasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:13

Selengkapnya