Berita

Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang dua desa di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang/Ist

Nusantara

Bencana Lahar Dingin Semeru Ancam Warga Sumberwuluh

SABTU, 20 APRIL 2024 | 04:13 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Gunung Semeru kembali memuntahkan banjir lahar dingin yang deras memaksa warga di sekitar lereng gunung tertinggi di Pulau Jawa itu untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Hujan deras yang mengguyur kawasan Gunung Semeru menjadi pemicu utama terjadinya banjir lahar dingin kali ini. Hal itu menimbulkan kekhawatiran bagi warga, mengingat pengalaman pahit di masa lampau ketika hujan deras seringkali diikuti oleh bencana alam ini.

"Kami mulai waspada karena pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa hujan deras seringkali diikuti oleh banjir lahar dingin," ungkap Ahmad Ali Su'ud, salah satu warga Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (19/4).

Kesigapan warga patut diacungi jempol. Pasalnya, mereka bergerak cepat usai mengetahui adanya potensi bahaya. Mereka memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran dan kepedulian mereka terhadap keselamatan diri dan keluarga semakin baik.

"Kami terus memantau situasi, khawatir air akan semakin membesar dan masuk ke pemukiman warga," kata Su'ud, yang juga merupakan Ketua LPBI NU Kabupaten Lumajang tersebut.

Kewaspadaan warga semakin meningkat ketika banjir lahar dingin mencapai ketinggian 40 mm, hampir menyentuh titik tertinggi di tanggul pengaman. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

“Banjir lahar dingin Gunung Semeru menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bencana alam. Kita harus selalu mengikuti informasi terkini dari pihak berwenang dan tidak mengabaikan peringatan dini,” jelasnya.

“Mari kita jaga diri dan keluarga dengan selalu waspada dan mengikuti protokol keselamatan yang berlaku. Peduli bencana, lindungi diri,” tandas dia.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kejanggalan LHKPN Wakil DPRD Langkat Dilapor ke KPK

Minggu, 23 Februari 2025 | 21:23

Jumhur Hidayat Apresiasi Prabowo Subianto Naikkan Upah di 2025

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:56

Indeks Korupsi Pakistan Merosot Kelemahan Hampir di Semua Sektor

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:44

Beban Kerja Picu Aksi Anggota KPU Medan Umbar Kalimat Pembunuhan

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:10

Wamenag Minta PUI Inisiasi Silaturahmi Akbar Ormas Islam

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:08

Bawaslu Sumut Dorong Transparansi Layanan Informasi Publik

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:52

Empat Negara Utama Alami Krisis Demografi, Pergeseran ke Belahan Selatan Dunia, India Paling Siap

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:46

Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:34

Indra Gunawan Purba: RUU KUHAP Perlu Dievaluasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:31

Kolaborasi Kunci Keberhasilan Genjot Perekonomian Koperasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:13

Selengkapnya