Berita

Perdana Menteri Maroko Aziz Akhannouch dan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo/Net

Dunia

Maroko dan Belgia Tegaskan Dukungan Kuat Terhadap Kedaulatan Persatuan Nasional Libya

RABU, 17 APRIL 2024 | 16:54 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Komitmen dan dukungan kuat terhadap pemerintah persatuan nasional Libya kembali disuarakan oleh Maroko dan Belgia.

Dalam sebuah deklarasi bersama, Perdana Menteri Maroko Aziz Akhannouch dan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo menyatakan komitmen kuat kedua negara terhadap Libya.

"Maroko dan Belgia menegaskan kembali komitmen kuat mereka terhadap kedaulatan, kemerdekaan, integritas wilayah, dan persatuan nasional Libya," bunyi deklarasi yang diterima redaksi pada Rabu (16/4).

Kedua PM juga mengapresiasi peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)dalam memfasilitasi pemilihan umum di Libya.

"Dalam Deklarasi ini, kedua Kepala Pemerintahan menegaskan kembali peran sentral PBB dalam memfasilitasi proses politik inklusif yang dipimpin oleh rakyat Libya," tambahnya.

Sementara itu, PM Belgia menyambut baik upaya Maroko untuk menyelesaikan krisis Libya, terutama dengan menjadi tuan rumah pertemuan Komisi Gabungan (6+6) pada tanggal 22 Mei hingga 7 Juni 2023, yang bertugas merancang undang-undang pemilu Libya.

Libya berada di bawah kendali asing selama berabad-abad hingga memperoleh kemerdekaan pada tahun 1951. Segera setelah itu, minyak ditemukan dan menghasilkan kekayaan besar bagi negara tersebut.

Kolonel Gaddafi merebut kekuasaan pada tahun 1969 dan memerintah secara otokratis selama empat dekade hingga ia digulingkan dan dibunuh pada tahun 2011 dalam pemberontakan yang dibantu oleh intervensi militer Barat.

Pada tahun 2014, pertempuran baru kembali terjadi, dengan Libya terpecah menjadi dua pemerintahan, satu yang berbasis di timur, dan satu lagi di barat di ibu kota Tripoli. Kedua belah pihak menandatangani gencatan senjata pada tahun 2020 tetapi persaingan politik terus berlanjut.

Pada tahun 2021, Pemerintahan Persatuan Nasional dibentuk di Tripoli dengan Abdul Hamid Dbeibeh sebagai perdana menteri yang diakui secara internasional.

Namun pada tahun berikutnya parlemen yang berbasis di wilayah timur membentuk Pemerintahan Stabilitas Nasional yang merupakan saingan Pemerintahan Persatuan Nasional.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya