Berita

Direktur Program Institut Jakarta Agung Nugroho/Ist

Politik

Aktivis Sindir Mendikbud Nadiem Mirip Sales Seragam Sekolah

SABTU, 13 APRIL 2024 | 22:09 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Menteri Pendidikan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim resmi menetapkan seragam sekolah baru ditahun 2024 untuk Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengan Atas (SMA).

Dikutip dari laman resmi Kemendikbud, Nadiem sudah merinci bentuk seragam sekolah baru tersebut, mulai dari jenis, model, warga hingga atribut-atribut baru.

Kabar perubahan seragam untuk jenjang SD hingga SMA mendapat kritikan pedas Direktur Program Institut Jakarta Agung Nugroho.

Menurut Agung, Nadiem Makarim sepatutnya fokus pada perbaikan sistem pendidikan, bukan malah sibuk urus perombakan seragam bagi peserta didik.

"Ini menunjukan Nadiem Makarim bukan orang yang paham tentang pendidikan tapi lebih mirip sales bahan pakaian seragam sekolah," kata Agung melalui siaran persnya, Sabtu (13/4).

Agung mempertanyakan alasan Nadiem Makarim merombak seragam sekolah untuk menanamkan nasionalisme, kedisiplinan, dan meningkatkan citra sekolah serta mengakomodir kebutuhan pengaturan seragam sesuai kebijakan nasional pendidikan dan perkembangan masyarakat.

"Padahal menanamkan nasionalisme dan kedisiplinan tidak terkait dengan bentuk dan model seragam sekolah. Tapi lebih pada nilai-nilai keteladanan yang diberikan untuk dapat dijadikan contoh oleh anak-anak kita," ujar Agung.

Agung mengingatkan bahwa dalam pandangan Proklamator Soekarno, nasionalisme itu harus dapat membentuk karakter percaya pada kemampuan diri sendiri serta menumbuhkan ikatan solidaritas.

"Nasionalisme hanya dijadikan alasan oleh Nadiem yang justru lebih mirip negara fasis dengan masih mengeluarkan kebijakan seragam sekolah," tegas Agung.

Agung menambahkan, masih banyak problem pendidikan yang belum terselesaikan. Misalnya akses terbatas ke pendidikan, ketimpangan pendidikan, kualitas guru dan tenaga pendidik.

"Berikutnya kurikulum yang tidak relevan, kualitas fasilitas dan infrastruktur yang tidak memadai, kesenjangan digital dan kualitas ujian dan evaluasi," demikian Agung.






Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Sri Mulyani Serahkan Kenaikan PPN 12 Persen ke Pemerintahan Prabowo

Senin, 20 Mei 2024 | 20:02

HET Beras Bakal Naik Permanen Setelah 31 Mei Mendatang

Senin, 20 Mei 2024 | 19:57

MKD Imbau Masyarakat Tak Tergiur Beli Pelat DPR Palsu

Senin, 20 Mei 2024 | 19:54

HIPMI Minta Pemerintah Jangan Impor Saat Panen Raya Jagung

Senin, 20 Mei 2024 | 19:43

KPD: Persoalan Administratif di Bawaslu, Bukan Ranah MK

Senin, 20 Mei 2024 | 19:31

Partai Gelora Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pemilu

Senin, 20 Mei 2024 | 19:31

HIPMI: BUMN Pangan dan Bulog Gagal Kelola Hasil Panen Jagung

Senin, 20 Mei 2024 | 19:15

Otak Branding "Gemoy" Sukses Bikin Forum Digital Marketing Pecahkan Rekor

Senin, 20 Mei 2024 | 19:07

Patuh Putusan PTUN, Nurul Ghufron Tegaskan Tak Akan Hadiri Sidang Dewas KPK

Senin, 20 Mei 2024 | 19:03

Pemerintah Harus Kembangkan Potensi Gen Z Sambut Bonus Demografi

Senin, 20 Mei 2024 | 18:59

Selengkapnya