Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Tiongkok Perintahkan Operator Lokal Hentikan Penggunaan Chip Asing

SABTU, 13 APRIL 2024 | 07:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tiongkok melalui Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi telah memerintahkan operator seluler milik negara, termasuk dua operator terbesar di negara tersebut untuk menghentikan penggunaan chip asing.

Dikutip dari The Wall Street Journal, Sabtu (13/4), regulator di Tiongkok telah telah meminta China Mobile dan China Telecom, serta semua operator milik negara lainnya, untuk memeriksa jaringan mereka apakah ada semikonduktor yang tidak diproduksi secara lokal. Kemudian mereka diminta untuk menentukan batas waktu penggantian.

Sumber Journal mengatakan operator kini dimungkinkan untuk beralih ke chip domestik, berkat peningkatan kualitas dan kinerja selama beberapa tahun terakhir.


Kebijakan serupa pernah diterapkan Komisi Penyiaran Amerika (FCC) pada 2019, di mana mereka melarang operator Amerika, yang saat itu mulai menyebarkan jaringan 5G, menggunakan subsidi untuk membeli peralatan dari perusahaan yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional. Pabrikan Tiongkok Huawei dan ZTE berada di urutan teratas daftar itu.

Sejak terkena sanksi AS, Huawei terpaksa merancang semikonduktor mereka sendiri, agar bisa swasembada dan jika mereka tidak lagi dapat mengimpor chip dari Amerika dan sekutunya. Pemerintah Tiongkok, pada gilirannya, mendukung upaya mereka dan mengumpulkan dana sebesar 40 miliar dolar AS untuk membantu industri semikonduktor dalam negeri.

Langkah terbaru Tiongkok menyusul larangan penggunaan prosesor Intel dan AMD di komputer pemerintah.

Sebelumnya, Tiongkok juga melarang penggunaan teknologi buatan AS di semua lembaga pemerintah dan badan publik serta melarang perusahaan lokal membeli chip yang dibuat oleh produsen memori AS, Micron Technology.

Intel dan AMD kemungkinan besar akan menderita kerugian besar akibat perkembangan terbaru ini, karena mereka menyediakan sebagian besar chip yang digunakan untuk jaringan seluler di seluruh dunia. Tiongkok juga merupakan pasar terbesar Intel pada tahun 2023 dan menyumbang 27 persen pendapatannya.

Selain kehilangan sebagian pelanggan terbesarnya, perusahaan-perusahaan tersebut kini juga harus menghadapi persaingan dari pabrikan Tiongkok.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya