Berita

Safari Ramadan Civitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia)/Ist

Nusantara

Mengkaji Ancaman Perubahan Iklim Lewat Fiqih Lingkungan

SELASA, 26 MARET 2024 | 21:51 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Perubahan iklim dinilai telah menjadi ancaman nyata bagi manusia. Terlebih, cuaca ekstrem dan bencana alam yang terjadi belakangan erat kaitannya dengan perubahan iklim.

Katib Syuriah PBNU Dr KH Mujib Qulyubi menjelaskan, isu perubahan iklim adalah warning bagi umat untuk kembali memperhatikan perilaku terhadap lingkungan.

“Perintah menjaga lingkungan ada di dalam Al Quran dan tugas kita sebagai manusia adalah menjaga lingkungan. Karena dengan menjaga lingkungan, kita dapat menjaga agama, harga diri, akal, harta serta keturunan,” kata KH Mujib dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/3).

KH Mujib mengatakan, pada dasarnya Islam telah menaruh perhatian terhadap lingkungan. Di dalam fiqih, pembahasan mengenai lingkungan di Indonesia mulai muncul pada periode 1960-an.

"Pemicunya adalah kekhawatiran terhadap bencana-bencana alam yang timbul akibat kerusakan alam,” lanjut KH Mujib.

Isu perubahan iklim juga menjadi bahasan dalam Safari Ramadan Civitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) menggandeng Aqua pada Senin, (25/3).

Pada kegiatan tersebut, Water Environmental & Sanitation Specialist Cowater International, Trimo Pamudji Al Djono menyebut mitigasi perubahan iklim tidak bisa dilakukan secara individu, namun harus melibatkan banyak pihak.

“Yang paling penting adalah aksi mitigasinya harus dilakukan secara bersama-sama. Semua elemen masyarakat, pemerintah, swasta, NGO dan sebagainya," kata Trimo Pamudji.

Melihat kondisi di lapangan saat ini, dampak perubahan iklim adalah wilayah kering semakin kering. Sementara wilayah yang basah semakin basah bahkan terjadi banjir.

Maka dari itu, ia meyakini upaya mitigasi perubahan iklim harus dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan.

“Karena itu yang perlu dilakukan adalah program yang membuat mendekatkan masyarakat dengan sumber air,” demikian kata Trimo Pamudji.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya