Berita

Pasar grosir Talat Thai, Rangsit, Pathum Thani, Thailand/Net

Bisnis

Hadapi Tantangan Global, Ekspor Thailand Justru Meningkat di Januari 2024

SABTU, 24 FEBRUARI 2024 | 13:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ekspor Thailand meningkat dari tahun ke tahun selama enam bulan berturut-turut.

Kementerian Perdagangan Thailand mengatakan, peningkatan tersebut di luar perkiraan, lebih cepat dan lebih besar. Kementerian itu memperkirakan, kemungkinan pengiriman akan terus meningkat lagi di kuartal pertama 2024.

Ekspor berbasis kepabeanan naik 10 persen pada Januari 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut lebih besar dari perkiraan 8,8 persen tahun-ke-tahun dalam jajak pendapat Reuters.


Pertumbuhan ekspor tahun-ke-tahun, yang merupakan tingkat tertinggi sejak kenaikan tahunan sebesar 11,7 persen pada bulan Juni 2022, terdongkrak oleh peningkatan permintaan global dan basis yang rendah pada tahun lalu, kata kementerian tersebut.

Ketidakpastian geopolitik dapat menimbulkan dampak pada sektor perdagangan dan akan menjadi tantangan.

Perekonomian China, pasar ekspor utama Thailand, sedang melemah. Perlambatan ini juga menjadi tantangan bagi Thailand.

Sekretaris Kementerian Perdagangan Thailand, Keerati Rushchano, mengatakan ekspor pada kuartal pertama masih harus positif. Kementerian menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 1-2 persen pada tahun ini, setelah penurunan pengiriman sebesar 1 persen pada tahun lalu.

"Tren ekspor terus meningkat, didorong oleh pemulihan ekonomi global, meredanya situasi inflasi global, permintaan akan langkah-langkah ketahanan pangan dari beberapa negara, dan kerja sama ekonomi di kawasan yang kuat," katanya.

Thailand, negara pengirim biji-bijian terbesar kedua di dunia, memperkirakan ekspor beras pada tahun 2024 akan turun sekitar 14,4 persen menjadi 7,5 juta metrik ton karena penurunan produksi dan meningkatnya persaingan.

Pada bulan Januari, pengiriman ke Amerika Serikat naik 13,7 persen dan pengiriman ke Jepang meningkat 1,0 persen, sementara ekspor ke Tiongkok naik 2,1 persen.

Impor bulan Januari naik 2,6 persen dari tahun sebelumnya, menciptakan defisit perdagangan sebesar 2,76 miliar dolar AS.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya