Berita

Ilustrtasi/RMOLJateng

Nusantara

Panen Belum Merata dan Gabah Mahal, Penyebab Kenaikan Harga Beras di Grobogan

JUMAT, 23 FEBRUARI 2024 | 10:07 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kenaikan harga beras di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang terjadi akhir-akhir ini dipicu oleh panen gabah belum merata pada masa tanam 1 (MT-1). Selain itu, juga ada dampak dari banjir menggenangi ribuan hektare di wilayah Kabupaten Grobogan dan Demak.

Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Grobogan melalui Sekretaris Disperindag Sigit Adi Wibowo mengatakan, kenaikan harga beras juga dipicu dari mahalnya harga gabah di tingkat petani.

"Untuk stok (beras) ada, tapi harga beli gabah memang mahal, sehingga harga beras juga tinggi," ujar Sigit dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Jumat (23/2).

Sigit mengatakan, beberapa pedagang mendapatkan beras dari Bulog. Namun, mereka juga membeli dari beberapa daerah lain seperti Demak dan Solo.

"Pemerintah bersama Bulog terus berupaya mendistribusikan stok beras ke pedagang pasar," sambungnya.

Sigit menyebutkan, pendistribusian beras Bulog tidak menyeluruh ke semua pasar di Grobogan karena ada syarat dari Bulog.

Hanya beberapa pasar di wilayah Kabupaten Grobogan antara lain pedagang di Pasar Induk Purwodadi, Godong, Grobogan, Gubug, Wirosari dan Kuwu.  

Dia menjelaskan, beras cadangan pangan pemerintah (CPP) di Bulog saat ini sebanyak 5.000 ton. Di mana dalam pendistribusian diatur bulog untuk para pedagang dan keluarga penerima manfaat (KPM) serta cadangan.

"Total beras bantuan pangan yang dibagikan 1.732.870 kilogram. Di mana per KPM Mendapatkan 10 kilogram," sambungnya.

Dia juga menyebutkan dari bantuan tersebut sebanyak 173.287 ke KPM. Sementara ke para pedagang distribusi dilakukan melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

"Setiap pedagang dalam 1 minggu mendapat alokasi 500 kilogram dan wajib menjual HET Rp10.900. Untuk pengalokasian atau jadwalnya yang tau persis Bulog," pungkasnya.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Menteri PANRB Jangan Jadi Firaun Baru

Selasa, 11 Maret 2025 | 07:13

Kemenkeu Belum Rilis APBN 2025, Rocky Gerung: Ada Data yang Disembunyikan?

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:45

Kejar Sampai Banyumas, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:31

Gubernur Jateng Optimistis Capai Target Pangan 11 Juta Ton

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:16

Terlena Naturalisasi dan Tendangan Erick

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:01

Dijemput Paksa, Pengusaha Haji Alim Dijebloskan Kejari Muba ke Rutan Palembang

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:58

Impor Gula Vs Penghuni Usus

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:56

Kekayaan Menteri PU Dody Hanggodo di LHKPN, Sering Pakai Ikat Pinggang Hermes

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:51

LPH Quality Syariah Dukung BPJPH Jadikan Indonesia Pusat Halal Dunia

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:42

Buntut Penundaan Pelantikan, Ratusan CPPPK Banjarnegara Ancam Geruduk Jakarta

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:18

Selengkapnya