Berita

Ketua Harian Porinti Semarang, Yoga Pangemanan (tiga dari kanan) dan Ketua perkumpulan Minnan Gong Hui, Hasan Arifin (dua dari kanan), saat menikmati gelaran tok panjang Pasar Imlek Semawis di Gang Waroeng Pecinan Semarang, yang diadakan oleh Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis), Kamis malam (8/2)/RMOL Jateng

Nusantara

Tok Panjang Imlek Wujud Nyata Toleransi Warga Semarang

JUMAT, 09 FEBRUARI 2024 | 05:59 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Ratusan warga berkumpul dan menikmati bersama hidangan Imlek yang tersaji di atas tok panjang, di arena Pasar Imlek Semawis, di Gang Warung Pecinan Semarang, Kamis malam (8/2).

Tok panjang yang berarti meja panjang, merupakan tradisi kuno Tionghoa Semarang untuk makan bersama saat merayakan tahun baru Imlek.

Menariknya, kegiatan tok panjang di arena Pasar Imlek Semawis ini tak hanya diikuti warga Tionghoa saja, namun multietnis. Ada Jawa dan keturunan Arab.

Mereka hadir atas undangan Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) selaku penyelenggara Pasar Imlek Semawis.

"Gelaran jamuan tok panjang ini menandai Pasar Imlek Semawis yang pada tahun ini diadakan sangat sederhana, di Gang Warung, bersamaan dengan kuliner Waroeng Semawis," kata Ketua Kopi Semawis, Harjanto Halim, dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Kamis (8/2).

Sementara, Ketua Harian Perserikatan Organisasi Indonesia Tionghoa (Porinti) Semarang, Yoga Pangemanan, mengapresiasi gelaran tok panjang Imlek ini. Membuktikan Kota Semarang adalah kota nomor 5 paling toleran di Indonesia.

"Kota Semarang adalah kota paling toleran kelima di Indonesia setelah Singkawang, Bekasi, Manado, dan Salatiga. Porinti Semarang yang terdiri dari gabungan delapan organisasi Tionghoa tentunya merasa bangga bahwa kehidupan di Semarang begitu tenteram tidak ada gejolak berarti, malah tidak ada gejolak sama sekali. Aman aman saja," kata Yoga Pangemanan.

"Kita doakan agar ini bisa berjalan seterusnya," sambungnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkot Semarang, Wong Wiyarso Poespojoedho, yang hadir mewakili Walikota Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Kota Semarang menjadi bukti bahwa toleransi dan akulturasi berjalan harmonis.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya