Berita

Forum Alumni Unej Untuk Perubahan di Bellevue Art Space, Cinere, Depok, Jawa Barat/Ist

Politik

Prihatin Krisis Etika, Alumni Unej Serukan Penyelenggara Negara Tobat

MINGGU, 04 FEBRUARI 2024 | 19:40 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Sekelompok profesional alumni Universitas Jember (Unej) yang menamakan dirinya Forum Alumni Unej Untuk Perubahan mendorong para penyelenggara negara melakukan pertobatan moral dan kembali menghayati dan memanifestasikan nilai-nilai keadilan dalam Pancasila.

Hal itu disampaikan Forum Alumni Unej Untuk Perubahan di Bellevue Art Space, Cinere, Depok, Jawa Barat.

”Kondisi bangsa kita saat ini sedang pada momen memprihatinkan. Para elite politik tak mengindahkan etika bernegara,” ujar Bambang Asrini, koordinator acara yang sehari-hari bekerja sebagai kurator seni rupa, Minggu (4/2).

Pernyataan sikap alumni Unej itu diikuti dengan bedah buku ’Bergerak dengan Kewajaran’ karya mantan aktivis anti korupsi yang pernah menjabat Menteri ESDM, Sudirman Said.

Bedah buku itu menghadirkan pembicara Arifi Saiman (diplomat/ mantan Konjen RI di New York), Satrio Budi Adi (dosen Administrasi Publik, Universitas Indonesia) dan Bambang Asrini (kurator seni rupa) dengan moderator Ratna Mulya Madurani (praktisi hukum).

Arifi Saiman dalam paparannya menyatakan bahwa isi buku tersebut relevan untuk didiskusikan dalam situasi kebangsaan saat ini. Dalam buku tersebut, Sudirman Said mengagas sebuah ekosistem integritas dimana masyarakat yang hidup dalam lingkungan tersebut akan merasa malu hati apabila melakukan tindakan-tindakan yang tidak wajar atau melanggar etika.

”Sudirman Said mengingatkan agar para pemimpin memahami batas-batas kekuasaan sehingga tidak terperangkap pada tiga jebakan, yaitu jebakan popularitas yang membuat lupa diri, jebakan korupsi karena kebutuhan membiayai ongkos politik, serta jebakan penyalahgunaan kekuasaan,” kata Arifi.

Di sisi lain, Satrio Budi Adi mengatakan bahwa buku ’Bergerak dengan Kewajaran’ mengingatkan kembali publik bahwa rasa cinta tertinggi para penyelenggara negara seharusnya diberikan kepada lembaga nation state bukan pada pemerintahan yang sifatnya hanya sementara.

”Kecintaan pada negara itulah yang membuat para pejabat publik atau penyelenggara negara tidak takut bersuara dan berbeda pendapat. Perbedaan pendapat merupakan tanda adanya ide atau gagasan yang sedang bergulir dan karena itu, kekuasaan semestinya tidak anti kritik,” kata Satrio.

Sedangkan Sudirman Said menyitir kembali perkataan Proklamator RI Mohammad Hatta dalam sebuah acara dies natalis (hari ulang tahun) Universitas Indonesia, mengenai tugas kalangan terdidik.

Bung Hatta, kata Sudirman, menggarisbawahi bahwa tugas intelegensia adalah memberikan keteladanan dan kepemimpinan dalam masyarakat. Jika intelegensia diam saja saat melihat ketidakadilan atau ketidakwajaran, maka mereka sesungguhnya telah berkhianat pada aspek keberadaannya.

”Hari-hati ini kita mendapatkan gairah baru dalam kehidupan berbangsa. Para guru besar, dosen, mahasiswa dan alumni perguruan tinggi, mulai dari UGM, UI, Unpad, Unej dan lain-lain menyatakan keprihatinan terhadap perkembangan yang dianggap tidak wajar,” kata Sudirman.




Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Cuma Rebut 1 Gelar dari 4 Turnamen, Ini Catatan PBSI

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:37

Anggaran Dipangkas Belasan Triliun, Menag: Jangan Takut!

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:31

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,03 Persen Sepanjang 2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:23

Aset Raib ID Food Ancam Asta Cita Prabowo

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:13

Persoalkan Penetapan Tersangka, Tim Hukum Hasto Ungkap Sprindik Bocor

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:10

Setelah Identifikasi, Jasa Raharja Pastikan Salurkan Santunan Kecelakaan GTO Ciawi

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:59

Truk Pengangkut Galon Kecelakaan, Saham Induk Aqua Anjlok Merosot 1,65 Persen

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:57

Komisi V DPR Minta Polisi Investigasi Perusahaan Aqua

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:51

Partai Buruh Geruduk Kantor Bahlil Protes LPG 3 Kg Langka

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:41

DPR Siap Bikin Panja Imbas Laka Maut Truk Galon Aqua

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30

Selengkapnya