Berita

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo/Ist

Politik

Bamsoet Dorong Peningkatan Kemandirian Pangan

KAMIS, 25 JANUARI 2024 | 03:30 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Persoalan kemandirian pangan masih menjadi persoalan bangsa Indonesia. Pemerintah harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

BPS mencatat sepanjang Januari hingga September 2023, Indonesia mengimpor beras sebanyak 1,79 juta ton. BPS juga memproyeksikan dalam beberapa bulan ke depan, produksi beras akan memasuki level terendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri dilakukan impor.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menuturkan, hingga saat ini, swasembada pangan masih sulit direalisasikan karena beberapa persoalan. Pertama, adanya peningkatan alih fungsi lahan yang terus terjadi seiring pertumbuhan penduduk yang juga terus bertambah.

BPS mencatat, tahun 2008 lahan baku sawah nasional memiliki luas 8,07 juta hektare, namun pada 2019 menyusut menjadi 7,46 juta hektare. Tahun 2023, panen padi mayoritas hanya terkonsentrasi di pulau Jawa dan Sumatera saja. Bahkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mencatat alih fungsi lahan sawah rata-rata mencapai hampir sekitar 100 ribu hektare per tahun.

"Di sisi lain pertumbuhan penduduk Indonesia pada 2023 telah menembus 278 juta jiwa. Seiring dengan fase bonus demografi yang sedang kita jalani, komposisi demografi saat ini didominasi oleh kelompok usia produktif yang membutuhkan tanah untuk tempat tinggal atau pemukiman, pembangunan industri, dan kebutuhan lainnya," kata Bamsoet di Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (24/1).

Politikus Partai Golkar ini memaparkan, faktor kedua yang ditengarai menjadi kendala dalam upaya swasembada pangan adalah jumlah petani yang justru semakin menurun. Profesi petani dari tahun ke tahun kian menyusut.

Regenerasi petani tidak berjalan sebagaimana mestinya, karena generasi muda tidak terlalu tertarik menjadi petani. Dimana saat ini jumlah petani muda hanya tercatat sebanyak 6,18 juta orang. Atau hanya 21,9 persen dari total jumlah petani.

"Rendahnya minat generasi muda menjadi petani, berbanding lurus dengan rendahnya pendapatan. Merujuk pada data BPS per Juli 2023, rata-rata pendapatan petani hanya mencapai Rp 2 juta per bulan, terendah dibanding sektor lainnya. Kondisi ini turut berdampak pada meningkatnya angka urbanisasi, karena kehidupan kota dipandang lebih menjanjikan," kata Bamsoet.

Bamsoet menerangkan, apabila tidak ada upaya serius untuk mengatasi adanya ketimpangan antara produksi pangan dan kebutuhan pangan, maka bangsa Indonesia tinggal menunggu waktu terjadinya krisis pangan. Persoalan ini tidak hanya menjadi kekhawatiran di Indonesia. Krisis pangan bahkan diproyeksikan menjadi tantangan komunitas global menjelang tahun 2040 hingga 2050 mendatang.

Untuk mengatasinya, diperlukan langkah-langkah strategis yang terintegrasi dari segenap pemangku kepentingan. Sehingga benar-benar berdampak nyata untuk mentransformasikan, atau lebih tepatnya merevitalisasi fungsi desa sebagai sumber ketahanan dan kemandirian pangan.

"Lebih jauh dari itu, harus ada upaya sungguh-sungguh untuk memajukan desa, sedemikian rupa sehingga menarik minat generasi muda untuk tinggal di desa dan membangun desa. Insentif fiskal yang dihadirkan melalui program dana desa, seharusnya dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin agar tepat sasaran," pungkas Bamsoet.



Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya