Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Perusahaan SolarEdge Asal Israel PHK 900 Karyawan Akibat Kinerja Keuangan Melemah

SENIN, 22 JANUARI 2024 | 16:18 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Perusahaan energi surya asal Israel, SolarEdge Technologies, secara tiba-tiba memberhentikan sekitar 16 persen tenaga kerja global, atau sekitar 900 karyawan.

Pemangkasan karyawan secara massal itu dilakukan SolarEdge untuk mengurangi biaya operasional akibat lemahnya kinerja keuangan dan jatuhnya harga saham perusahaan.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan perusahaan itu pada Senin (22/1), CEO SolarEdge Zvi Lando mengatakan anjloknya harga saham perusahaan disebabkan lemahnya pasar energi surya tempat mereka beroperasi.


“Kami telah mengambil keputusan yang sangat sulit namun perlu untuk menerapkan pengurangan tenaga kerja dan langkah-langkah pemotongan biaya lainnya untuk menyelaraskan struktur biaya kami dengan dinamika pasar yang berubah dengan cepat,” kata CEO Zvi Lando dalam sebuah pernyataan.

Berdasarkan laporan Reuters, pemangkasan tersebut terjadi menyusul penghentian produksi perusahaan tersebut di Meksiko, pengurangan kapasitas produksi di Tiongkok dan penghentian aktivitas e-mobilitas kendaraan komersial ringan.

Perusahaan energi terbarukan ini memangkas ekspektasi pendapatan kuartal keempat pada bulan November karena lemahnya permintaan untuk inverter surya.

Pertumbuhan tenaga surya di Eropa telah melambat pada tahun lalu karena kelebihan persediaan dan melemahnya permintaan.

Sementara harga saham perusahaan diketahui telah turun 67 persen pada tahun 2023 dan sejak awal tahun 2024 turun lagi sebesar 26 persen. Penurunan tersebut mencapai titik terendah perusahaan dalam empat tahun pada minggu lalu.

Dalam beberapa tahun terakhir, SolarEdge menjadi perusahaan Israel yang paling bernilai di Wall Street dengan kapitalisasi pasar hampir 20 miliar dolar (Rp312 trilin). Namun, saat ini diperdagangkan dengan kapitalisasi pasar hanya 3,9 miliar dolar (Rp60 triliun).

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya