Berita

Ilustrasi Foto/RMOL

Publika

Guncangan Dunia, Pemilu dan Ketangguhan Indonesia

JUMAT, 12 JANUARI 2024 | 00:58 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

HARI ini, Ekuador salah satu negara Amerika Latin ekonominya terhenti karena dilanda kemelut politik. World economic forum mengeluarkan peringatan 10 hal yang akan mengguncang dunia dalam dua tahun ke depan dan dalam 10 tahun ke depan. Guncangan utama akan datang dari Artifisial Intelijen, perang bersenjata dan perubahan iklim.

Ekonomi dunia kehilangan opportunity, lingkungan biodiversity collapse dan polarisasi sosial akibat politik. Kekuatan pemerintah sedang diuji seberapa kuat menghadapi keadaan ini dan tetap dapat meraih momentum membalikkan keadaan, mengubah masalah dunia menjadi kesempatan untuk Indonesia.

Ini bukan Omon Omon, tapi sesuatu yang secara nyata telah dilakukan dan dapat dilanjutkan dengan tekanan yang lebih kuat pada tiga agenda utama yakni hilirisasi sumber daya alam, transisi energi berbasis kekuatan sendiri dan hilirisasi digital dengan meningkatkan kemampuan SDM.

Sekali lagi ini bukan omon omon ya, hilirisasi yang sudah dilakukan jika diperluas pada seluruh komoditas strategis maka akan menghasilkan nilai sedikitnya 10 kali lipat dari apa yang didapatkan saat ini. Indonesia telah memulai dari nikel dan dapat diperluas pada setidaknya beberapa komoditas tambang lainnya, perkebunan dan perikanan.

Bagaimana dengan masalah lingkungan hidup, transisi energi dan penurunan emisi? Indonesia adalah kekuatan utama dunia dalam hal ini. Karena memiliki kekayaan hayati dan biodiversty terluas dan terlengkap di dunia dan potensi green energi yang besar maka  Indonesia telah didaulat dunia sebagai climate super power, atau penentu arah penyelamatan iklim global atau lebih jauh penentu dalam bekerjanya semua agenda keuangan dunia dalam urusan penurunan emisi global. Asal jangan lagi memakai teori angin dalam urusan penurunan emisi.

Sementara dalam hal hilirisasi digital Indonesia memiliki tantangan besar dalam masalah sumber daya manusia namun memiliki modal besar dalam sikap keterbukaan atau penerimaan terhadap pengembangan digitalisasi. Lihatlah netizen Indonesia bagaimana kemampuannya "memporak porandakan" dunia digital, seluruh dunia sudah merasakan kekuatan netizen Indonesia. Pembangunan infrastruktur digital secara luas   memang masih terhambat akibat korupsi tower ugal ugalan yang dilakukan Menkominfo, yang membutuhkan langkah baru untuk memperbaiki kekurangan infrastruktur dasar.

Indonesia memang sejauh ini tidak menjadi penonton dalam diplomasi dalam disrupsi global saat ini, tidak dalam posisi hanya membawa omon omon saja. Kepemimpinan Indonesia dalam G20 telah banyak menggolkan agenda besar dalam agenda digitalisasi, transisi energi dan keseimbangan global baru. Indonesia juga memainkan peran penting di APEC dan ruang lebih kecil di ASEAN, semua adalah opportunity yang besar.

Namun yang harus menjadi perhatian utama dalam tahapan pemilu yang panjang dan melelahkan adalah bagaimana konsolidasi elite pemerintahan yang mengalami polarisasi agar tetap dengan agenda negara. Pemilu dua putaran memang tidak terlalu baik untuk bisa mendapatkan momentum terbaik dari perubahan besar dunia saat ini. Tentu ada pihak dalam lingkaran elite yang menginginkan ekonomi jatuh atau kacau, untuk ambisi memenangkan pemilu.

Ini harus dijawab dengan baik oleh kabinet pemerintahan yang satu pandangan. Kepentingan bangsa dan negara dan cinta tanah air dan bangsa. Jangan menyeret lagi elemen bangsa dalam politik polarisasi yang tajam. Mudah mudahan 10 global risk menjadi 10 kesempatan bagi Indonesia emas 2045. Ngono mas mas e…


*Penulis adalah pengamat ekonomi politik

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya