Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) Judha Nugraha di acara Ngopi Bareng Rekan Media Kemlu RI di Daun Muda, Menteng, Jakarta, Rabu, 20 Desember 2023/RMOL
Kasus online scam yang menimpa warga negara Indonesia (WNI) terus mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir.
Menurut penuturan Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) Judha Nugraha, sejak tahun 2020 hingga hari ini telah ada 3.300 WNI yang menjadi korban online scam.
"Online scam, hingga saat ini sejak 2020, ada lebih dari 3.300 WNI yang jadi korban online scam dan selalu bertambah. Ini menjadi tantangan," ungkapnya selama acara Ngopi Bareng Rekan Media Kemlu RI di Daun Muda, Menteng, Jakarta, Rabu (20/12).
Bahkan, kata Judha, jika merujuk pada data KBRI Pnom Penh, kasus online scam telah naik delapan kali lipat. Jika tahun 2020 hanya tercatat di Kamboja, kini kasus online scam yang menimpa WNI sudah menyebar ke negara lain, seperti di Myanmar, Vietnam, Laos, Malaysia, Filipina, UEA.
Tak hanya itu, lanjut Judha, pihaknya menemukan bahwa dari total 3.300 korban online scam, mayoritasnya berasal dari generasi Z yakni kalangan berusia 20-25 tahun.
"Dari 3.300 korban, mayoritas merupakan gen Z, berusia 20 hingga 25, baru lulus kuliah dan rata-rata berpendidikan, bahkan ada yang memiliki gelar master," ungkapnya.
Menurut Judha, alasan mengapa kebanyakan korban online scam adalah GenZ, karena keinginan mereka untuk memamerkan gaya hidup mewah di media sosial.
"Ketika GenZ bisa posting pekerjaan mereka di luar negeri maka value mereka akan meningkat. Itu yang membuat mereka tertarik dengan tawaran pekerjaan di luar negeri. Padahal itu bagian dari scam," pungkasnya.