Pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran/Net
Pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran bukan hanya melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo, tetapi juga membawa visi dan misi yang jelas dengan fokus pada inovasi dan transformasi di berbagai sektor.
Demikian disampaikan Sekjen Pandawa Lima, Ryano Panjaitan, saat konsolidasi dengan Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran di Banjarmasin, pada Jumat (15/12) lalu.
"Prabowo-Gibran berkomitmen untuk memajukan Indonesia dan meningkatkan daya saingnya. Mereka bukan hanya akan melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi sebelumnya, tetapi juga akan melengkapi dan menyempurnakan program-program pembangunan yang sudah ada," ujar Ryano dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (18/12).
Ryano menyoroti perbedaan latar belakang dan keahlian Prabowo-Gibran yang diharapkan akan membawa variasi dan keunggulan dalam kepemimpinan mereka.
Dia menjelaskan bahwa Prabowo, dengan pengalaman militernya dan rekam jejak sukses dalam berbagai posisi pemerintahan, dapat memberikan stabilitas dan keamanan.
Di sisi lain, Gibran, sebagai seorang pengusaha muda yang sukses, dianggap mampu membawa ide-ide segar dan solusi inovatif untuk menghadapi perubahan global yang dinamis.
"Contohnya dalam hal pengembangan sumber daya manusia. Selain pembangunan fisik dan ekonomi, Prabowo-Gibran juga mengusulkan program peningkatan kualitas SDM manusia Indonesia melalui pemberian makan siang dan susu gratis kepada siswa dan santri, serta ibu hamil," lanjutnya.
Menurut Ryano, program makan siang dan susu gratis tersebut mencerminkan perhatian dan kepedulian nyata Prabowo-Gibran terhadap generasi masa depan Indonesia, bahkan sejak masa janin dalam kandungan ibu mereka.
Dia menyebutkan bahwa program serupa telah diterapkan di 76 negara dan telah membantu 418 juta anak miskin di seluruh dunia.
Bahkan, dari 76 negara tersebut, beberapa telah menawarkan bantuan kepada Indonesia dan menandatangani kesepakatan dalam bentuk MoU (
Memorandum of Understanding) pada bulan Oktober 2023.
Ryano juga menekankan bahwa program ini akan memiliki dampak positif pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta partisipasi perempuan dan ibu-ibu.