Berita

Debat perdana capres 2024 yang digelar KPU RI/Net

Publika

No 1 Perubahan, Nomor 2 Keberlanjutan, dan No 3 Berubah-ubah Berkelanjutan

OLEH: ANDRE VINCENT WENAS
MINGGU, 17 DESEMBER 2023 | 10:32 WIB

DALAM ilmu marketing ada yang dikenal dengan konsep positioning. Positioning ini akan mewarnai differentiation di kancah pertarungan antar brand (merek) nantinya.

Begitu pula dalam politik, apa positioning-nya yang akan menentukan diferensiasi, sesuatu yang bisa membedakan dirinya dibandingkan dengan rivalnya. Sehingga publik gampang mencernanya.

Secara sederhana pemasaran bisa disorot dalam 3 dimensi: strategi pemasaran, taktik pemasaran dan nilai (value) pemasaran. Dan masing-masing dimensi itu bisa dipilah lagi menjadi 3 area.


Di dimensi strategi pemasaran, ada area segmentasi, targeting dan positioning. Di dimensi taktik pemasaran ada area diferensiasi, bauran pemasaran (marketing mix) dan area penjualan (selling). Pada dimensi nilai (value) pemasaran ada area manajemen merek (brand), area pelayanan (service) dan area manajemen proses.

Kerangka berpikir pemasaran yang sederhada ini bisa membantu kita dalam melihat peta rivalitas yang ada sekarang. Ingat, bahwa masyarakat luas yang sedang menonton tiga kontestan sedang menyimak apa-apa yang terjadi.

Tidak bisa terlalu rumit, tapi “pesan” yang dikirim mesti sederhana sehingga mudah dicerna publik sebagai pembeda satu sama lainnya.

Dalam konteks politik sekarang, paslon nomor satu Anies-Muhaimin jelas memposisikan eksistensi mereka sebagai pembawa perubahan. Sedangkan paslon nomor dua, Prabowo-Gibran akan memastikan keberlanjutan strategi pembangunan ala Presiden Jokowi. Keduanya jelas. Keberlanjutan versus perubahan.

Sedangkan paslon nomor tiga, Ganjar-Mahfud nampak terjebak di antara mereka berdua. Apakah akan melanjutkan? Tapi bersuara gaya oposisi, apa-apa kerja Jokowi dikritik. Apa bedanya dengan paslon nomor satu ?

Sampai akhirnya survei beberapa lembaga yang melakukan polling menunjukkan elektabilitasnnya malah ambrol (istilah dari Prof. Burhanuddin Muhtadi).

Lalu sekarang lewat Sekjen PDIP Hasto Krisitiyanto mengatakan, akan melanjutkan, bahkan mengklaim bahwa Presiden Jokowi ada di belakang paslon Ganjar-Mahfud. Ini dilakukan setelah menghadapi kenyataan bahwa “approval-rate” yang sampai 80% itu betul-betul milik Jokowi, dan bukan PDIP. Realitas politik yang akhirnya mesti ditelan, walau agak terlambat.

Baru-baru ini, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, 15 Desember 2023, juga sempat mengomentari soal penampilan tiga paslon capres. Dengan terus terang ia mengaku bingung dengan posisi paslon Ganjar-Mahfud.

Begini ujarnya, "Saya kira Pak Anies kemarin apa-apa setiap perkataan beliau ada yang kurang, nanti akan diubah, apa-apa akan diubah dan kalau Pak Prabowo sudah jelas akan melanjutkan. Memang kalau untuk Pak Ganjar, saya masih bingung dari positioning-nya seperti apa. Jadi, kalau ingin melanjutkan, pilih nomor dua. Kalau ingin perubahan, bisa pilih nomor satu."

Jadi apa dong positioning paslon Ganjar-Mahfud? Apakah “berubah-ubah yang berkelanjutan”?

Sebentar bilang nilai kinerja bidang hukum cuma lima (dari skala 10), sebentar kemudian bilang akan melanjutkan dengan klaim “Jokowi ada di belakangnya”.  

Itulah pentingnya bekal ilmu pemasaran dalam politik.

Penulis adalah Direktur Eksekutif, Lembaga Kajian Strategis Perspektif (LKSP) Jakarta


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya