Berita

Kepala Biro Perencanaan-Keuangan Perpustakaan Nasional (Purpusnas), Joko Santoso/Ist

Nusantara

Tingkatkan Literasi Masyarakat, Perpusnas Turut Aktif Memberantas Kemiskinan

KAMIS, 07 DESEMBER 2023 | 10:04 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kepala Biro Perencanaan-Keuangan Perpustakaan Nasional (Purpusnas), Joko Santoso menyatakan Perpusnas akan berperan lebih progresif dalam meningkatkan kemampuan dan mempromosikan literasi masyarakat.

Dengan begitu, Perpusnas bisa lebih aktif berpartisipasi dalam upaya pemberantasan kemiskinan. Data World Literacy Foundation menyatakan, literasi adalah alat paling ampuh melawan kemiskinan.

"Kondisi literasi telah merugikan ekonomi global senilai 1,5 triliun Dolar AS atau Rp22.500 triliun per tahun," ujar Joko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/12).

Disampaikan Joko dalam Seminar Optimalisasi  Ekosistem Literasi Digital di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rabu (6/12), upaya meningkatkan kemampuan literasi warga tidak bisa dilakukan Perpusnas tanpa mengubah mindset.

Program kerja Perpusnas menjadi lebih aktif mendekati masyarakat. Lanjut dia, Perpusnas juga bisa memanfaatkan dokumentasi karya cetak dan karya rekam untuk dikomputasi secara digital lalu membuat platform daring yang memudahkan pemustaka mengakses koleksi digital, memberikan kesempatan membaca, mendengarkan, atau menonton materi literer dengan lebih mudah.

"Mereka yang tinggal jauh dari ibukota, yang memerlukan literatur dari perpustakaan, tetap dapat memperoleh layanan dari Perpustakaan Nasional," ujar Joko
 
Selanjutnya Perpusnas dapat mengadakan diskusi, pertukaran pendapat, dan kegiatan literasi lainnya, sehingga terbangun komunitas literasi yang dinamis dan saling mendukung. Gedung perpustakaan nasional dan fasilitasnya dapat dioptimalkan sesuai dengan gaya hidup pro-literasi.

Perpusnas juga dapat berkolaborasi dengan lembaga pendidikan, industri kreatif, dan komunitas lokal dapat meningkatkan keterlibatan pemustaka.

Program-program khusus seperti kunjungan sekolah, pameran seni rupa, pameran music, diskusi film, workshop digital, atau pertunjukan sastra, dapat menjadi daya tarik tambahan untuk mengundang lebih banyak orang mengunjungi perpustakaan.

"Melalui kegiatan-kegiatan ini, perpustakaan tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya yang mendukung kualitas hidup pemustaka," kata Joko.

Di saat itulah, Joko menegaskan, perpustakaan bisa menyajikan narasi tentang nasionalisme, perjuangan para pendiri bangsa, dan inspirasi yang meningkatkan daya juang serta daya saing anak-anak muda Indonesia.

"Nilai-nilai keindonesiaan akan tetap lestari," ungkap dia.
Melalui cara itu, pengetahuan literasi warga akan meningkat sehingga keadaban warga semakin baik dan itu akan mengurangi dan menghindari konflik akibat perbedaan gender, ras, kebangsaan, dan agama.

"Penelitian menunjukkan ada korelasi yang jelas antara literasi orang dewasa dan tindak kejahatan. Literasi yang baik akan membuat orang semakin mampu mengekspresikan dirinya, semakin besar kepercayaan dirinya, harga dirinya, dan kesempatannya untuk menjalani hidup yang bahagia dan sehat," ungkapnya lagi.

Saat ini, peningkatan literasi sudah sangat mendesak. Microsoft merilis Digital Civility Index (DCI) atau Indeks Keberadaban Digital yang menyatakan bahwa Indonesia menempati posisi terbawah dari 9 negara Asia Pasifik, atau keempat terbawah dari total 32 negara, pada 2021. Joko juga menyatakan, perempuan  adalah agen perubahan yang paling kuat pada masyarakat.

"Dan kekuatan itu bahkan lebih besar ketika mereka literat. Mengutip Sekjen PBB 2015, Ban Ki-moon, yang menjelaskan, setiap peningkatan 10 persen siswa perempuan di suatu negara, PDB-nya akan meningkat rata- rata 3 persen,” bebernya.

Joko Santoso juga menyajikan sejumlah contoh keberhasilan warga akibat peningkatan literasi oleh Perpustakaan. Ada mahasiswa Aceh bernama Suhail yang berambisi menjadi programmer. Karena terkendala jarak, Suhail ini mengikuti kelas komputer di Perpustakaan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya