Berita

Industri rumahan pengrajin rotan/Net

Bisnis

Industri Rumahan Tinggal Kenangan, Rantai Ekonomi Terganggu

SENIN, 06 NOVEMBER 2023 | 02:14 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Desain rumah rumah lama terutama di Jawa, ditemui di bagian belakang ada semacam ruang bekas workshop atau bengkel untuk ruang industri rumahan. Mulai dari produk produk industri logam, batik, makanan dan lain sebagainya.
 
Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (Akses), Suroto mengungkap industri rumahan yang kini tinggal kenangan. Pasalnya, industri rumahan telah tergusur alias mati yang disebabkan dengan banyak faktor.
 
“Di Cirebon misalnya, ada bekas workshop pembuatan furniture berbahan rotan. Di Jogja untuk perak dan penyamakan kulit. Di daerah Pati untuk pembuatan alat rumah tangga berbahan logam tembaga. Di Jepara untuk ukiran kayu. Di Purwokerto untuk fermentasi arak, logam dan lain sebagainya. Di Solo untuk batik. Di Klaten untuk kain tenun dan lain sebagainya,” jelas Suroto dalam keterangan tertulis, Minggu (5/11).
 

 
Suroto menyebut hampir semua daerah dapat dipastikan ada basis industrinya yang terkenal. Hal itu, diproduksi terutama untuk memenuhi kebutuhan domestik.
 
“Namun semua itu saat ini tinggal menjadi artefak. Industri rumahan berbasis keterampilan dan kerajinan rakyat itu telah lenyap. Hancur semua hampir tak tersisa,” tegasnya.
 
Padahal, lanjut dia, dari industri basis rumah tangga itulah dulu ekonomi kita menjadi kuat. Sebab tak hanya memberikan pekerjaan dan berbagai keterampilan, namun menghasilkan nilai tambah ekonomi banyak sekali.
 
Di antaranya dari aktivitas pengadaan bahan baku, perdagangan, pengiriman/ekspedisi, dan lain sebagainya.
 
“Sebut saja misalnya untuk industri penyamakan kulit di Sorowajan Jogja. Industri ini menjual bahan kulit sapi yang disamak untuk dijual kepada para perajin kulit di Tasikmalaya untuk dibuat jaket, tas, sandal, sepatu dan lain lain. Kemudian didistribusikan ke pasar untuk dijual kepada para pengepul dan dijual kepada para peritel,” ungkap Suroto.
 
Menurutnya, industri penyamakan kulit ini butuh suplai kulit dari pemotongan sapi. Dari rumah pemotongan sapi butuh suplai peternak sapi. Dari penyamakan ini, butuh kulit akasia untuk bahan pelemasan kulit dari bahan kulit akasia. Kulit akasia itu ditanam oleh petani dan kemudian dikumpulkan pedagang.
 
“Bayangkan, dari industri penyamakan kulit saja ada berapa orang yang mendapatkan pekerjaan. Berapa orang yang mendapatkan keuntungan. Belum lagi efek lain seperti industri keuangan, penjualan dan pembelian bahan bahan pembantu dan lain sebagainya,” ungkapnya lagi.
 
Menurut pengamatannya, industri rumahan itu semua hancur awalnya karena hal hal sederhana. Para pembeli dari luar negeri terutama mulai mengadu domba para pemilik industri dengan pekerjanya.
 
“Para pekerjanya dibujuk keluar oleh para pembeli untuk membuat pabrik baru dan keluar dari pekerjaanya. Lalu munculah banyak pabrik baru,” bebernya.
 
Lanjut dia, dari pabrik-pabrik baru itu munculah kompetisi harga. Perang harga untuk mendapatkan order terjadi dan akhirnya margin keuntungannya semakin rendah. Saling bersaing dan jatuh menjatuhkan harga.
 
“Pada akhirnya justru matilah semua. Runtuhnya satu industri pada akhirnya mengancam hancurnya seluruh rantai industri dari hulu hingga hilir. Perusahaan perusahaan rumahan itu bangkrut semua,” tandas Suroto.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya