Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar/Net
Setelah mengkaji dinamika menuju Pilpres 2024, sejumlah mantan Ketua Umum Cipayung Plus sepakat mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Bukan saja deklarasi dukungan, mereka juga membentuk gerakan relawan Koalisi Aktivis Perubahan, yang dikemas dalam diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Dikatakan mantan Presidium GMNI, Yusuf Blegur, forum relawan itu diinisiasi sebagai refleksi dari perjalanan kepemimpinan politik, sekaligus evaluasi perjalanan agenda reformasi serta demokrasi pasca Reformasi 1998.
Kata Yusuf Blegur, demokrasi Pancasila yang dianut bangsa Indonesia semakin tergerus dengan praktek-praktek demokrasi liberal dan oligarki yang mengkooptasi.
"Kita prihatin kehidupan demokrasi kita semakin menjauh dari cita-cita para
founding fathers, kita dikotak-kotakkan ketika momentum pilpres dan menguatnya liberalisasi serta oligarki dalam kepemimpinan politik," tegas Yusuf dalam keterangannya, Kamis (12/10).
Ditambahkan Beni Pramulia, mantan Ketua Umum IMM, regenerasi kepemimpinan bangsa ke depan harus senantiasa berbasis pada komitmen menjalankan agenda reformasi yang diusung gerakan mahasiswa tahun 1998.
"Jangan kita biarkan demokrasi kita semakin liberal dan bangsa ini dikooptasi para pemilik modal," tegasnya.
Soal deklarasi dukungan, disampaikan mantan Ketua Umum KAMMI, Taufik, pasangan Anies-Muhaimin lahir dari gerakan aktivis kemahasiswaan.
Pasangan itu, katanya, punya rekam jejak kaderisasi yang otentik, pengalaman pemerintahan yang mumpuni, serta komitmen terhadap demokrasi pancasila dan agenda-agenda reformasi.
"Keduanya terbukti dengan kerja-kerja keberpihakan pada keadilan dan kesejahteraan sosial masyarakat, serta tentu menjadi representasi harapan generasi milenial dan Z ke depan," pungkasnya.