Berita

Balai Gakkum KLHK Sumatera Selatan menyegel PT RMK karena melakukan pelanggaran yang menyebabkan warga Selat Punai Palembang terkena debu batu bara/Ist

Nusantara

RMKE Ditinggalkan Investor Usai Terbukti Langgar Lingkungan

SELASA, 03 OKTOBER 2023 | 20:02 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Aktivitas perusahaan pelanggar lingkungan PT RMK Energy disetop oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Perusahaan itu diminta untuk melakukan perbaikan di sejumlah aspek yang termuat dalam sanksi tersebut.

Dikutip Kantor Berita RMOLSumsel, Selasa (3/10), pihak PT RMK Energy mengaku telah melakukan upaya maksimal untuk memenuhinya, kendati belum jelas kapan perusahaan akan kembali beroperasi.


Mengingat tidak hanya pemenuhan standar baku mutu lingkungan, tetapi juga syarat administratif lain harus segera dipenuhi oleh PT RMK Energy yang memiliki pelabuhan di kawasan Kecamatan Muara Belida, Muara Enim itu.

Permasalahan ini tak pelak berimbas pada saham PT RMK Energy (RMKE), yang juga berimbas pada saham anak usahanya, PT Royaltama Mulia Kontraktorindo (RMKO).

Bahkan sebelumnya, BEI telah mengumumkan UMA dalam aktivitas saham RMKO yang sekaligus meminta investor mewaspadai perdagangan saham ini. Dalam penelusuran Kantor Berita RMOLSumsel, sepekan terakhir merupakan saat dimana saham kedua perusahaan ini mencapai level terendah.

Sementara itu, Pengamat Pasar Modal Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, Dr Ariodillah Hidayat SE MSi mengatakan, turun atau naiknya harga saham suatu emiten sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sisi kinerja maupun isu yang menerpa perusahaan tersebut.  

Jika diterpa isu buruk, kata dia, maka sentimen pasar yang ditimbulkan negatif.

"Pelaku pasar banyak yang menjual kepemilikan sahamnya karena ingin menyelamatkan portofolionya, supaya tidak ada kerugian lebih besar yang akan timbul kedepannya," kata pria yang akrab disapa Ario ini.

Sehingga, kinerja perusahaan sangat menentukan keputusan pelaku pasar modal untuk membeli ataupun menjual saham yang dimilikinya. Perusahaan biasanya akan menggenjot kinerjanya untuk meraih kembali kepercayaan pasar. Namun, Ario mengingatkan agar pelaku saham agar cermat dalam mengikuti pergerakan harga emiten.

"Harus diperhatikan betul isu fundamentalnya. Jangan terpaku atau terjebak pada sajian laporan keuangan dan kinerja yang baik. Tetapi di suatu titik malah harganya terus turun," ucapnya.

Terkait status Unusual Market Activity (UMA) yang disematkan BEI kepada suatu emiten, Ario menjelaskan predikat tersebut diberikan lantaran melihat pergerakan harga saham yang tidak wajar. Baik itu naik secara signifikan maupun anjlok secara tiba-tiba.

Kenaikan harga saham secara signifikan, menurut Ario disebabkan beberapa faktor. Ada pelaku pasar dengan modal besar yang mengetahui informasi bisnis perusahaan. Sehingga, dia tahu jika perusahaan tersebut bakal mengalami keuntungan dan sahamnya akan mengalami peningkatan.

"Misalnya, perusahaan mendapat proyek yang cukup besar. Ada informasi orang dalam perusahaan sehingga sahamnya langsung diborong. Hal ini yang mendorong harga saham naik signifikan," ucapnya.

Investor kecil, lanjut Ario diimbau untuk tidak ikut terpancing jika tidak bisa mengikuti perkembangan perusahaannya.

"Investor kecil lebih baik mencermati kembali pergerakannya. Sebab, kita tidak tahu kapan akan berbalik arah (turun). Jika tidak memantau dengan baik, tahu-tahu bisa terjun bebas," terangnya.

Sementara untuk kasus UMA yang didapat RMKO, Ario berpendapat jika hal itu terjadi lantaran harga sahamnya sudah terlalu anjlok. Sehingga, perdagangannya dibatasi.

"Ada panic selling melihat harga yang terus anjlok. BEI mengambil langkah untuk mengurangi kepanikan pasar. Kalau dibiarkan terus menerus, maka banyak investor yang akan dirugikan," pungkasnya.

Artikel ini sudah dinilai oleh Dewan Pers melalui sidang sengketa pemberitaan. Penilaian dan Rekomendasi (PPR) Dewan Pers terkait artikel ini bisa diklik di sini. Adapun hak jawab PT RMKE selaku pengadu bisa diklik di sini.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya