Bacapres Anies Baswedan/RMOL
Bakal Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan merupakan sosok pemimpin yang memiliki segudang prestasi. Rekam jejak itu menjadi modal dasar dalam memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan oleh Jurubicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian dalam keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/9).
"Mas Anies seorang cendekiawan, seorang teknokrat. Rekam jejaknya sudah terbukti, bukan kaleng-kaleng. Bahkan, beliau sering dikenal sebagai pemimpin yang mampu mendengar sekaligus menggerakkan," ujar Pipin.
Caleg DPR dari PKS Dapil Jawa Barat VII ini menambahkan, Anies Baswedan memiliki pengalaman panjang. Anies memimpin DKI Jakarta selama 5 tahun sebagai gubernur.
Lanjut dia, Anies juga pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelumnya, Anies juga memimpin Universitas Paramadina sebagai rektor termuda di Indonesia.
Masih kata Pipin, Anies adalah cucu dari A.R. Baswedan, seorang pahlawan nasional atas jasa-jasanya dalam kemerdekaan Indonesia, tumbuh besar dan menamatkan jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak (TK) hingga kuliah di Yogyakarta.
Ketika mahasiswa, suami dari Fery Farhati ini menjadi pegiat dan aktivis serta diamanahi sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 1992-1993. Setelah selesai sarjana, Anies meneruskan pendidikan S2 ke University of Maryland dan doktor di Northern Illinois University, Amerika Serikat.
Setelah menyelesaikan S3 di AS, Anies kembali Indonesia dan bersama teman seide dan seperjuangan, memprakarsai Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) dan Kelas Inspirasi (KI) serta mendukung Indonesia Menyala.
"Anies juga ikut terlibat di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan menjadi Tim Delapan tahun 2010 dan Ketua Komite Etik KPK tahun 2013," bebernya.
"Selain sebagai cendekiawan, Mas Anies telah teruji dan terbukti karyanya sebagai gubernur, sebagai menteri pendidikan, sebagai rektor, dan sebagai aktivis kegiatan sosial di bidang Pendidikan,” bebernya.
"Jadi Mas Anies ini seorang teknokrat, yaitu cendekiawan yang telah berkecimpung di pemerintahan," pungkas Pipin.