Berita

Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono/Ist

Politik

Kritik Hasto Soal Food Estate Salah Alamat, Gerindra: Harusnya Kritisi Lahan Sawit

MINGGU, 20 AGUSTUS 2023 | 22:48 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kritik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal food estate dinilai sejumlah pihak sebagai kritik yang salah alamat. Kritik tersebut juga erat kaitannya sebagai hantaman politik, baik kepada bakal capres Prabowo Subianto, maupun kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya, kritik yang dilontarkan oleh Hasto tanpa disertai data-data yang valid. Hasto menyebut program food estate telah membabat hutan kita dan itu termasuk sebagai kejahatan lingkungan.

Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono menyatakan bahwa berkurangnya lahan hutan terbesar justru terjadi akibat alih fungsi menjadi perkebunan sawit dan aktivitas tambang, serta kebakaran hutan yang kerap terjadi.


"Kenapa kok lahan kelapa sawit, kebakaran hutan dan penggunaan lahan hutan untuk tambang (batubara) nggak dikomentari, tapi malah food estate. Pak Hasto harus tahu juga dong pemanfaatan lahan hutan untuk apa saja," kata BHS akrab disapa kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (20/8).

Anggota Komisi V DPR RI Periode 2014-2019 itu mengungkap data bahwa luas lahan hutan Indonesia saat ini mencapai sekitar 125 juta hektare. Sedangkan, lanjut dia, peruntukan untuk kelapa sawit mencapai 15 juta hektare, luasan lahan tersebut sangat jauh ketimbang untuk food estate yang hanya 400 hektare.

"Loh kebun sawit mencapai 15 juta hektare sekian, sementara food estate cuma 400 hektare dibilang merusak hutan dan kejahatan lingkungan, harusnya sawit dong yang dikritisi," tegasnya.

Pria asal Jawa Timur ini menilai capaian lahan sawit tidak membawa banyak faedah buat bangsa. Sementara food estate sangat penting untuk mewujudkan ketahanan pangan Indonesia.

"Pak Prabowo sudah sampaikan kalau pangan itu erat kaitannya dengan ketahanan negara. Memang saat ini food estate itu dibangun secara bertahap. Pak Jokowi juga sudah sampaikan itu dan yang pasti ini (food estate) sangat bermanfaat buat masyarakat," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya