Berita

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais/Ist

Politik

Jika Capres yang Didukung Jokowi Menang, Amien Rais: Indonesia Jadi Komprador China

JUMAT, 18 AGUSTUS 2023 | 18:42 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Apabila bakal Capres yang didukung atau dijagokan Joko Widodo (Jokowi) menang, maka bisa mengancam kedaulatan negara Indonesia di masa mendatang.

Indonesia berpotensi menjadi negara yang tak berdaya dan berada di bawah bayang-bayang China, karena Jokowi sangat dekat dengan negara tirai bambu itu.

Demikian disampaikan mantan Ketua MPR RI, Amien Rais, dalam jumpa pers virtual bertajuk “Rakyat Mendukung Petisi 100: Makzulkan Presiden Jokowi Segera!”, Jumat (18/8).


“Jadi Jokowi ini memang betul-betul, kalau kemudian yang 'jago' dia itu menang, betul-betul lantas kita dijadikan negara frasa atau kompradornya negara Cina, wassalamualaikum kita-kita ini,” kata Amien Rais.

Sebelumnya, Amien Rais mendukung gerakan pemakzulan terhadap Presiden Jokowi yang disuarakan Petisi 100. Dia menilai, Kepala Negara dari PDIP tersebut sangat lihai dalam membohongi rakyat Indonesia.

Karena itu, desakan pemakzulan terhadap Jokowi sudah sewajarnya disuarakan rakyat Indonesia yang tergabung dalam Petisi 100.

“Rezim Jokowi ini memang sangat skill full, sangat smart untuk mengelabui penduduk Indonesia. Seolah-olah Jokowi sudah membuat terobosan-terobosan menjamin masa depan bangsa Indonesia akan lebih cerah berdaulat, merdeka, sesuai arahan dari mukadimah UUD kita,” ujar Ketua Majelis Syuro Partai Ummat ini.

Menurut tokoh Reformasi itu, people power adalah salah satu opsi yang paling memungkinan untuk ditempuh dan Jokowi bisa  dimakzulkan. Mengingat, kondisi parlemen telah dikuasai sehingga akan sulit untuk mendukung gerakan pemakzulan ini.

“Enggak usah nunggu 2024 kalau bisa sebelum kerusakan makin hancur ya disuruh turun. Memang lantas jalan singkatnya harus people power,” pungkasnya.

Turut hadir saat jumpa pers aktivis Petisi 100 Marwan Batubara, dosen UNJ sekaligus pentolan aktivis FKSMJ 1998  Ubedillah Badrun, aktivis ketenagakerjaan Mirah Sumirat, Habib Muchsin Al-Attas, aktivis FKN Abdullah Hehamahua. Hadir juga melalui daring, ekonom senior Dr Rizal Ramli.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya