Insiden tersebut terjadi pada 3 Mei 2023 di Churachandpur – hari ketika kekerasan etnis pecah antara komunitas mayoritas Hindu Meitei dan suku Kristen Kuki atas kebijakan pemerintah yang akan menguntungkan mayoritas Meiteis.
Wanita berusia 37 tahun dalam pengaduannya mengatakan bahwa dia ditangkap oleh lima atau enam pria ketika dia melarikan diri bersama keponakan dan dua putranya setelah milisi mulai membakar rumahnya dan rumah tetangganya di Churachandpur di tengah bentrokan etnis.
Dia mengatakan kepada polisi bahwa awalnya dia takut menghadapi stigma sosial, tetapi akhirnya ia mengumpulkan keberanian untuk mengajukan pengaduan polisi setelah melihat laporan dari wanita lain yang angkat bicara tentang serangan seksual.
"Saya tidak mengungkapkan kejadian tersebut demi menjaga dan menyelamatkan kehormatan keluarga, martabat dan untuk menyelamatkan diri dari pengucilan sosial. Keterlambatan pengajuan pengaduan ini karena stigma sosial," kata wanita itu dalam pernyataan yang dilampirkan pada pengaduannya.
Wanita itu, yang berada di kamp bantuan, mengatakan bahwa dia terjatuh ketika mencoba lari dan kemudian dijepit oleh para pria.
"Saya menggendong keponakan saya di punggung saya dan juga menggendong kedua putra saya dan mulai berlari dari tempat bersama dengan ipar perempuan. Saya tersandung dan jatuh di jalan dan tidak dapat bangun, adik ipar saya kembali dan mengambil keponakan saya dari punggung saya dan berlari bersama kedua putra saya," kisahnya.
"Ketika saya akhirnya berhasil bangun, sekitar lima-enam penjahat menangkap saya. Mereka mulai melecehkan dan menyerang saya secara verbal. Terlepas dari perlawanan saya, saya dengan paksa ditembaki. Setelah itu, para pria mulai menyerang saya secara seksual," kata wanita itu dalam pengaduan, menurut saluran berita NDTV.
Insiden itu adalah kasus terbaru kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan di negara bagian itu, menyusul kekerasan berskala besar yang telah menewaskan sedikitnya 180 orang dan membuat lebih dari 60.000 orang mengungsi sejak 3 Mei.
Pada bulan Juni, video dua wanita suku yang ditelanjangi dan diarak menjadi viral, memicu kemarahan di negara tersebut.
Polisi Manipur pada Selasa mengatakan kepada Mahkamah Agung bahwa lebih dari 6.500 kasus polisi dengan kategori pembakaran, penjarahan dan perusakan properti rumah telah diajukan dalam periode bulan antara 3 Mei dan 30 Juli.
Kasus tersebut meliputi satu kasus pemerkosaan dan pembunuhan, tiga kasus pemerkosaan beramai-ramai, 72 kasus pembunuhan, dan empat kasus kesopanan yang keterlaluan.
Populer
Senin, 27 Januari 2025 | 02:16
Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03
Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05
Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17
Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14
Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21
Senin, 27 Januari 2025 | 14:00
UPDATE
Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21
Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58
Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30
Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58
Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31
Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57
Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39
Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18
Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58
Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42