Tentara El Salvador saat dikerahkan ke wilayah Cabanas untuk melakukan pengepungan geng kriminal/BBC
Dalam langkah melawan maraknya kelompok geng kriminal di El Salvador, ribuan personel militer dan polisi negara itu dikerahkan untuk mengepung Departemen Cabanas, yang biasa digunakan geng untuk bersembunyi.
Presiden Nayib Bukele melalui media sosial X menyampaikan bahwa sejak Selasa pagi, 7.000 tentara dan 1.000 petugas polisi telah memasang pagar keamanan di wilayah tersebut.
“Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk menghentikan anggota geng dari pergerakan mereka dan memutus rantai pasokan mereka,” ujar Presiden itu, seperti dimuat
BBC, Rabu (2/8).
Presiden Bukele menegaskan bahwa pengepungan di Cabanas, tempat yang menjadi jumlah sel teroris terbesar di negaranya, tidak akan dicabut, sampai semua penjahat di wilayah itu tertangkap.
Saat ini pemandangan truk-truk berisi tentara telah menjadi pemandangan umum di jalan-jalan kota regional Tejutepeque dan Ilobaso.
Meskipun langkah tegas pemerintah El Salvador ini bertujuan untuk membawa keamanan bagi masyarakat, ada kekhawatiran karena banyak orang yang tidak terkait dengan aktivitas geng juga terdampak oleh penangkapan massal ini.
Namun, di saat yang sama, Presiden Bukele telah mengimbau warga sekitar dan wisatawan untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
Sejak Maret 2022, lebih dari 70.000 tersangka anggota geng telah ditangkap setelah keadaan darurat diumumkan menyusul meningkatnya kasus pembunuhan terkait geng, yang membuat negara di Amerika Tengah itu dianggap sebagai salah satu negara paling berbahaya di dunia.