Bacapres KPP, Anies Rasyid Baswedan/Net
Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang menyebut pemerintah sudah berada di jalur benar sehingga tidak perlu lagi ada pihak bicara tentang perubahan, menyita perhatian publik.
Juru bicara bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Surya Tjandra, mengatakan, narasi ketidaksetujuan Luhut tersebut tidak perlu terus-menerus dilontarkan di setiap kesempatan.
Dia menegaskan, tidak benar framing jika Anies menjadi presiden, seolah-olah semua program dan kebijakan pemerintahan saat ini akan diubah secara serampangan.
“Perubahan dibutuhkan karena faktanya, bahkan dari berbagai program yang harus dilanjutkan versi LBP itu bukan tanpa masalah,” kata Surya Tjandra lewat keterangan resminya, Rabu (26/7).
Terkait visi misi perubahan, Surya menyebut Anies kerap menyuarakan catatannya tentang utang BUMN yang “super-tinggi” saat ini. Dia melihat bahwa persoalan itu penting untuk diubah, karena BUMN tidak seharusnya mendominasi semua program pembangunan, karena peran swasta juga perlu dikuatkan.
“BUMN perlu didudukkan kembali ke perannya sebagai agent of development, tidak bekerja berbasis utang yang membebani rakyat, yang juga rawan bancakan,” cetusnya.
Surya menegaskan bahwa Anies Baswedan berpikiran yang sama dengan Luhut, bahwa semua hal yang baik dikerjakan pemerintahannya dilanjutkan oleh pemerintah berikutnya. Maka sudah sepatutnya tidak perlu ada lagi “super-minister” yang merasa mengerti segalanya.
“Pak Anies percaya pentingnya pemisahan antara pengambil kebijakan dengan pengusahanya, ini penting untuk mencegah konflik kepentingan yang berlarut seperti sekarang. Ini juga penting agar negeri ini tidak diurus ala mafia, di mana ketika Anda terperosok ke dalam masalah, Anda ada di dalamnya, dan tidak ada lagi jalan keluar,” pungkas Surya.